Cari rekomendasi jaket untuk musim dingin dan berangin? Jaket gelembung alias puffer jacket bisa jadi pilihan terbaik.Yups, model jaket yang identik dengan permukaan bergelembung ini memang paling ampuh menghalau angin serta hawa dingin. Puffer jacket juga terkenal akan kehangatan serta kemampuan baiknya dalam menghangatkan tubuh saat cuaca dingin.
Puffer jacket umumnya terbuat dari bahan yang tebal, dilengkapi isian berupa bulu atau material sintetis guna memberikan sifat isolasi panas. Desain yang stylish dan modern menjadikannya pilihan terbaik untuk menemani beragam aktivitas di luar ruangan seperti hiking, camping atau sekedar melakukan kegiatan harian.
Jaket puffer menjadi bagian tak terpisahkan dari tren sekaligus busana wajib bagi mereka yang tinggal di negara-negara beriklim subtropis. Dimana ada musim dingin yang berselimutkan salju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Kanada dan Belanda.
Detail jaket puffer sangat unik dengan tampilan yang bervolume dan terlihat seperti susunan bantal-bantal kecil. Desain inilah yang membuatnya begitu populer di berbagai kalangan, terutama para pecinta fashion.
Seistimewa apa sih jaket puffer? Simak faktanya berikut ini!
1. Ditemukan oleh Eddie Bauer
Eddie Bauer adalah seorang petualang dan pendaki gunung asal Amerika Serikat yang pertama kali mendesain jaket bervolume untuk musim dingin. Asal usul puffer jacket dapat ditelusuri pada kilas balik tahun 1930-an, ketika Eddie Bauer, menciptakan jaket dengan lapisan isolasi di dalamnya. Sehingga mampu menjaga suhu tubuh agar tetap hangat saat berada di daerah pegunungan.
Produk berbasis puffer semakin populer pada tahun 1970-an, ketika merek seperti The North Face dan Patagonia memperkenalkan jaket dengan desain yang lebih modern dan stylish.
2. Tragedi sebelum terciptanya jaket puffer
Ide pembuatan desain jaket puffer konon berawal dari sebuah perisiwa naas yang dialami Eddie Bauer ketika sedang memancing ikan di barat Laut Pasifik. Dimana Eddie sempat mengalami hipotermia dan nyaris kehilangan nyawa karena hanya mengenakan waterlogged wool jacket. Kejadian tersebut dialaminya pada sekitaran tahun 1953.
Tak ingin mengulang hal yang sama, Eddi Bauer pun mulai mendesain jaket khusus musim dingin. Ia berhasil mendapatkan hak paten atas quilted down jacket bernama “skyliner” tahun 1940. Sejak saat itu, jaket gelembung ini mulai banyak dikenal sebagai perlengkapan outdoor.
3. Metamorfosa jaket puffer
Penemuan puffer jacket versi Eddie Bauer memberi dampak yang cukup signifikan dalam manufaktur busana musim dingin (winter). Fungsinya pun bukan lagi sebatas penghangat ataupun pelindung tubuh dari udara luar tetapi juga sebagai statement dalam penampilan.
Selain itu, berikut beberapa fungsi jaket puffer:
• Menjaga tubuh dari ketegangan sekaligus memberi rasa nyaman selama beraktivitas di luar ruangan dalam kondisi cuaca yang dingin.
• Menghalangi hembusan angin yang mengganggu kenyamanan serta fokus dalam melakukan aktivitas.
• Melindungi tubuh dari ketegangan akibat cuaca ekstrem atau lingkungan yang tidak mengalami perubahan suhu
• Melindungi hidung dari ketegangan dan perubahan suhu ekstrim sehingga tetap bisa bernafas lega.
4. Puffer jacket dalam fashion
Perkembanngan puffer jaket terus berlanjut hingga saat ini. Jenis kain serta bahan isolasi yang digunakan semakin berkualitas dan ringan, sehingga tetap nyaman dan tidak membebani meski terlihat begitu tebal.
Seiring berjalannya waktu, desain jaket ini juga kian bervariatif dengan berbagai pilihan warna dan pola potongan yang menarik. Penggunannya puntidak hanya sebatas perlengkapan untuk aktivitas luar ruangan, tetapi juga menjadi tren fashion yang populer di berbagai kalangan.
5. Tips merawat jaket puffer
Untuk mempertahankan kualitas puffer jacket, kamu perlu merawatnya dengan cara yang tepat.
• Cara Menyimpan
Simpan jaket puffer di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung. Hindari menyimpan jaket ini dalam tas yang terlalu padat atau tertekan, karena dapat merusak bahan isolasi di dalamnya. Jika memungkinkan, gantung di gantungan baju agar tetap bervolume.
• Cara Membersihkan noda
Jika terdapat noda pada jaket puffer, segera bersihkan dengan menggunakan kain lembut yang telah dibasahi dengan air hangat dan sabun ringan. Hindari menggunakan deterjen atau bahan kimia yang keras, karena dapat merusak bahan isolasi di dalam jaket. Jangan juga mencucinya dengan mesin cuci, melainkan harus dicuci secara manual.
• Perawatan teknis
Sebisa mungkin, hindari menggantung jaket gelembung ini di area yang terlalu panas atau dekat dengan sumber panas, seperti radiator atau kompor. Sebab, panas yang berlebih berpotensi merusak bahan isolasi di dalam jaket. Jangan pula memakai jaket pufer saat membakar sesuatu, menggunakan benda tajam atau melakukan aktivitas berbahaya lain yang berisiko merusak jaket.
Nah, itu dia beberapa hal serta fakta menarik yang perlu kamu tahu tentang jaket puffer. Apakah kamu termasuk salah satu pemilik jaket super hangat ini?.