Jenis kain yang digunakan untuk furing merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kenyamanan jaket. Jenis lapisan dalam jaket pun cukup bervariasi, fungsinya bukan hanya menebalkan pakaian dan mengurangi transparansi. Tetapi juga untuk menyerap keringat, menyamarkan lekuk tubuh serta membuat jaket terlihat lebih rapi dan terkesan eksklusif.
Furing untuk jaket biasanya mempunyai beragam jenis tekstur, mulai dari lembaran kain biasa hingga bahan berbulu yang lebih ampuh menghangatkan tubuh. Nah, berikut jenis-jenis furing jaket yang seringkali kamu temukan.
1. Kain polar
Pernah mendengar tentang kain polar? Yaps, itulah jenis kain yang terbuat dari campuran beberapa serat seperti cotton, polyester, viscose dan serat lain dengan lapisan serat seperti kapas. Bahan ini cukup tebal dan berbulu sehingga dapat memberi kehangatan maksimal.
Meski termasuk jenis kain yang tebal, kain polar tetap mampu mengalirkan udara dengan baik. Ini menjadi keunggulan lain furing polar pada jaket dan disebut sebagai ‘isolator tubuh’.
Kain polar sendiri ada yang tipis dengan satu permukaan berbulu dan ada pula yang tebal dimana kedua sisinya mempunyai bulu halus. Harganya pun relatif murah dibanding bahan fleece.
2. Kain jala
Sejalan dengan namanya, bahan furing jaket satu ini mempunyai permukaan berlubang-lubang seperti jaring ikan. Tekstur unik tersebut berasal dari benang dengan tenunan diagonal.
Sifat kain ini juga ringan dan bersirkulasi baik sehingga terasa nyaman ketika digunakan. Furing jala biasanya dibuat dari material katun, polyester serta bahan lain.
3. Kain polos
Diantara jenis kain polos yang paling umum digunakan sebagai furing jaket adalah kain peles parasut. Bahan berkarakter tipis ini terbuat dari material polyester dengan karakteristik bahan yang tipis dan ringan. Selain untuk melapisi bagian dalam jaket, kain peles juga kerap digunakan sebagai furing kebaya, gaun, almamater serta busana lainnya. Bahan polosan lain seperti kain jersey, hyget atau katun combed juga seringkali digunakan sebagai lapisan alias furing jaket.
4. Padding
Jika sebelumnya kain tipis dan mengkilap, kali ini berbeda. Kain padding memiliki tekstur empuk. Bentuknya seperti ada gelembung yang dapat menghasilkan efek menggembung layaknya sebuah bantalan penghangat. Penggunaan kain ini biasanya bertujuan untuk melunakkan dampak pada zona tertentu dari tubuh atau mempercantik penampilan dengan memberi kesan yang baik pada fitur fisik.
5. Furing English Dormeuil
Terakhir, ada furing Dormeuil England yaitu jenis kain pelapis jaket yang berkualitas tinggi dengan ciri khas stamp permanen di permukaan kainnya. Karakter kainnya hampir mirip peles, cenderung tipis dan halus, ringan serta mengkilap. Namun keberadaan stamp membuat bagian dalam jaket terlihat lebih mewah dan mahal.
Permukaannya lembut, sehingga tetep terasa nyaman dan tidak membuat risih ketika bersentuhan dengan kulit. furing jenis ini biasa digunakan pada jaket parasut atau jaket outdoor.
Itu dia beberapa jenis kain yang basa digunakan sebagai lapisan dalam alias furing jaket. Pada prinsipnya, masing-masing bahan tersebut mempunyai karakteristik serta peran tersendiri. Sobat Bahankain lebih suka yang mana nih?