Pengen menikah pakai adat Jogja,
tapi masih bingung memilihnya? Ya, busana pernikahan adat Jawa, khususnya
Jawa-Jogja memang terbagi menjadi beberapa jenis. Pada dasarnya, pedoman berpakaian
pengantin dalam tradisi pernikahan adat Jawa terbagi menjadi dua yaitu Jawa-Jogja
atau gagrak Ngayogyakarta Hadiningrat dan Jawa-Solo yang disebut gagrak
Surakarta Hadiningrat.
Tradisi pernikahan adat Jawa juga diiringi serangkaian upacara adat yang sarat akan nilai-nilai filosofis dan makna. Mulai dari acara lamaran, siraman, akad nikah, panggih, kirab hingga ngundhuh mantu.
Setidaknya ada 5 jenis pakaian adat pengantin Jogja. Berikut beberapa jenis
busana yang bisa dipilih untuk menjadi raja dan ratu sehari dalam konsep
pernikahan adat Jawa, terutama menggunakan gagrak Ngayogyakarta Hadiningrat:
Busana pernikahan adat gagrak Ngayogyakarta yang pertama ialah Paes Ageng. Pakaian ini kerap digunakan oleh keluarga Sri Sultan Hamengku Buwana saat acara panggih (bertemunya pengantin pria dan wanita setelah akad).
Ciri khas busana paes ageng terletak pada riasan paes hitam
lancip yang dipertegas dengan pinggiran berwarna emas (prada) dan Gelung Bokor
Gajah Ngoling. Riasan tersebut menghiasi bagian dahi hingga rambut wanita.
Mempelai wanita memakai kain kampuh, dodot, slepe,
udhet cindhe dan kain cindhe. Juga sksesoris berupa cunduk mentul 5, sengkang
royok, gelang kana, kalung susun tiga dan kelat bahu.
Sedangkan pengantin laki-lakinya mengenakan celana
cindhe, sabuk bordir, timang kreteb, korset, buntal, kuluk kanigaran polos dan
keris branggah. Dengan aksesoris gelang kana, kelat bahu, sumping sekar sritaman,
kalung susun tiga dan cunduk mentul alit.
Pakain adat pengantin Jogja berikutnya yaitu paes ageng
jangan menir yang juga dikenakan untuk keluarga Keraton dalam upacara boyongan.
Dasaran busana dan riasan busana ini kurang lebih sama dengan paes ageng.
Bedanya, mempelai pria dan wanita dalam adat pengantin
paes ageng jangan menir masing-masing mengenakan busana keprabon berupa kemeja
dan kebaya berbahan dasar kain beludru dengan detail bordir benang emas.
Busana pengantin Jogjaj Putri juga disebut juga
pakaian agustusan karena dipakai oleh putra-putri Sultan ketika menghadap di
bulan Agustus. Lama kelamaan ia mulai digunakan dalam pernikahan adat, terutama
pada acara ngundhuh mantu.
Pakaian jogja putri untuk pengantin pria terdiri dari baju
sikepan, jarik prada, timang, kretep, dam kuluk kanigara sumping dan selop. Disisi
lain pengantin wanita memakai kebaya beludru panjang (blenggen) dan batik prada
dengan riasan sanggul tengkuk berhiaskan gunduk mentul atau kembang goyang 1. Detail
paes pada busana jogja putri tidak dilengkapi prada.
Pakaian adat Yogyakarta bertajuk Kesatriyan Ageng ini dipakai sebelum akad, tepatnya pada malam upacara selikuran. Namun kini sudah umum digunakan pada acara ngundhuh mantu.
Pengantin pria memakai kain batik prada motif sidoasih
atau sidoluhur dipadukan dengan surjan sutra berhiaskan bordiran emas komplit
karset. Tak lupa, ikat pinggang, kuluk kanigara hitam plisir emas, keris, bros
dan selop hitam. Pria juga memakai penutup kepala berupa blangkon tanpa sumping
dengan bros yang disematkan di bagian depan.
Lalu mempelai wanitanya memakai kebaya lengan panjang
berbahan sutra, baju tanpa kuthu baru berhiaskan tiga buah bros besar di bagian
tengah. Ia memakai sanggul tekuk dan mentul ageng sebanyak 3 buah.
Busana Kesatrian adalah pakaian adat pernikahan gagrak Ngayogyakarta yang paling sederhana. Pakaian ini bersifat santai atau non-formal dan sering dikenakan saat acara resepsi atau syukuran pernikahan. Masyarakat juga kerap memakainya untuk acara boyongan.
Riasan dan perhiasan busana kesatriyan untuk mempelai wanita
mirip dengan Paes Ageng. Ia mengenakan kebaya biasa dan kain jarik, sanggul
biasa dibungkus susunan bunga melati dan roncean bunga melati yang menjuntai di
sisi kanan.
Busana untuk mempelai pria sama dengan Ksatrian Ageng yaitu blangkon, busana surjan, dan kain jarik. Memakai kalung panjang dam kalung dari rangkaian bunga melati. Keduanya sama-sama memakai alas kaki berupa selop polos.
Itu dia 5 jenis pakaian adat
Yogyakarta digunakan dalam acara pernikahan. Rangkaian busana dalam tradisi pernikahan
adat Jawa terkenal keindahan serta keanggunannya. Nah, kira-kira Sobat
Bahankain lebih suka gaya yang mana nih? Semoga bisa menjadi referensi ya.