Dalam dunia mode, berbagai teknik
digunakan untuk mempercantik tampilan busana dan menambah dimensi visual. Di
antara banyak teknik tersebut, flounces,
ruffles, dan tucks adalah tiga detail dekoratif
yang sering digunakan oleh para desainer. Ketiganya tampak serupa tetapi
sebenarnya ada perbedaan yang signifikan. Dari segi bentuk, teknik pembuatan,
maupun efek visual.
Apa saja bedanya? Simak ulasan berikut ini, yuk!.
Ruffle adalah teknik dekoratif dalam desain pakaian di mana kain dijahit dalam bentuk berkerut atau berlipat untuk menciptakan tampilan yang bertekstur dan bervolume. Ruffle sering digunakan untuk menambah detail feminin dan dramatis pada berbagai bagian pakaian, seperti kerah, lengan, hemline, atau bagian depan baju.
Berikut beberapa karakteristik
ruffle:
·
Pembuatan: Ruffle dibuat dengan cara
mengerutkan kain. Kain biasanya dipotong dalam bentuk strip lurus atau
melengkung, kemudian dijahit sambil ditarik atau dikumpulkan untuk menciptakan
lipatan-lipatan kecil. Kerutan ini memberikan efek tekstur yang penuh dan
dinamis.
·
Efek Visual: Ruffle menghasilkan
lipatan-lipatan berkerut yang menambah volume dan dimensi pada pakaian. Efek
ini membuat bagian pakaian yang dihiasi ruffle tampak lebih penuh dan menarik
perhatian.
·
Penempatan: Ruffle sering digunakan pada
tepi pakaian seperti ujung lengan, kerah, hemline rok, atau sepanjang garis
kancing pada blus dan gaun. Ruffle dapat digunakan dalam satu lapisan atau
dalam beberapa lapisan untuk menciptakan efek yang lebih dramatis.
·
Fungsi: Selain sebagai hiasan, ruffle
juga bisa menambah volume atau menyamarkan bentuk tertentu pada pakaian.
Misalnya, ruffle pada lengan bisa memberikan ilusi lengan yang lebih berisi,
atau ruffle pada rok bisa menambah kesan berlapis dan bervolume.
·
Jenis Ruffle:
o Single
Ruffle: Hanya satu lapis kain berkerut.
o Double
Ruffle: Dua lapis ruffle dijahit bersamaan untuk menambah volume.
o Circular
Ruffle: Dibuat dari potongan melingkar yang memberikan efek gelombang lebih
teratur.
Secara keseluruhan, ruffle memberikan tampilan yang playful, feminin, dan terkadang mewah, tergantung bagaimana dan di mana ruffle ditempatkan pada busana.
Flounces adalah teknik dekoratif pada busana yang melibatkan potongan kain berbentuk melingkar, setengah lingkaran dilipit dan dijahit. Flounces digunakan untuk menciptakan efek gelombang atau lipatan berpola lembut pada desain melingkar. Tampilannya seperti gelombang yang bergerak ke satu sisi saja dan membiarkannya menggantung bebas di sepanjang sisi.
Detail flouches sudah digunakan sebagai aksen dekoratif dalam dunia mode sejak tahun 1920-an. Kerap diaplikasikan pada manset, kerah, blus, atau keliman atau garis leher gaun dan pakaian wanita. Banyak perancang mode menggunakan flounce untuk menciptakan kesan retro.
· Potongan Kain berbentuk melingkar atau lengkung lebar. Ketika dijahit pada tepi pakaian, bentuk ini menciptakan efek gelombang alami tanpa perlu mengerutkan kain.
· Penempatan Flounces sering ditempatkan di bagian hemline, lengan, leher, atau rok untuk menambah gerakan dan volume. Flounces memberikan kesan ringan, feminin, dan anggun pada busana.
· Efek Visual Flounces lebih halus dan lembut dibandingkan ruffles. Dengan lipatan yang lebih longgar dan flowy. flounces dapat menambah dimensi tanpa menambah berat atau volume berlebihan.
· Flounces sering ditemukan pada bagian rok, lengan, atau detail tubuh lain gaun, blus, dan pakaian formal. Visualnya ringan dan feminin, dengan gelombang yang lebih terstruktur dan rapi.
Sedangkan tucks adalah teknik manipulasi kain untuk menciptakan tekstur dengan cara melipat lalu menjahit. Sehingga menghasilkan aksen dekoratif berupa barisan lipatan yang simetris dan tersusun rapi. Lipatan tersebut bersifat permanen karena dijahit sebagian atau seluruhnya.
Tucks menciptakan lipatan-lipatan kecil dan paralel pada kain untuk
memberi dimensi, tekstur, atau hiasan tanpa menambah volume terlalu banyak. Detail
ini sering ditemukan pada busana-busana vintage, pakaian formal atau seragam
karena tampilanya rapi dan elegan.
Ada beberapa karakteristik utama dari tucks:
·
Bentuk dan Ukuran: Tucks dapat bervariasi dalam lebar dan ukuran, mulai dari lipatan
sangat kecil (pintucks) hingga lipatan yang lebih besar. Mereka dijahit sejajar
dan umumnya hanya pada bagian permukaan kain, tanpa mengubah potongan dasar
pakaian.
·
Fungsi Dekoratif: Meskipun tucks kadang digunakan untuk tujuan fungsional seperti
mengecilkan ukuran bagian tertentu pakaian, biasanya teknik ini digunakan untuk
tujuan estetis, menambahkan detail dekoratif yang halus pada bagian-bagian
seperti blus, gaun, kemeja, atau pakaian formal lainnya.
·
Jenis Tucks:
·
Efek Visual: Tucks menciptakan kesan struktural pada pakaian. Jika diaplikasikan
dengan rapi, lipatan ini memberikan tampilan yang bersih, berkelas, dan detail
yang bertekstur tanpa mengganggu siluet pakaian.
Tucks sering terlihat pada pakaian formal, vintage, dan pakaian anak-anak
untuk memberikan tampilan yang halus dan klasik.