Ingin membuat tas dari bahan
kain? Selain memilih desain dan bahan kain yang bagus, pertimbangkan juga jenis
sisipan atau lapisan tambahan (interlining) agar bentuknya lebih jelas.
Bahan pelapis, isian atau batting adalah bahan yang disisipkan diantara dua bagian kain untuk menyempurnakan bentuk tas agar lebih kokoh dan tegak. Bahan-bahan tersebut berfungsi menyokong desain tas agar terlihat lebih tegas dan menarik. Di pasaran, kita bisa menemukan berbagai jenis bahan pelapis. Mulai dari tipis, tebal, keras ataupun empuk.
Jenis Bahan Pelapis Tas (Batting / Interlining)
Tiap jenis tas menggunakan bahan
pelapis yang berbeda, tergantung kebutuhan dan spesifikasinya. Contohnya, penambahan
bantalan di bagian punggung dan tali pada tas ransel atau backpack agar
penggunanya tetap merasa nyaman. Pemberian lapisan tebal dan empuk di bagian
dalam tas laptop untuk menjaga laptop dari benturan. Sedangkan pada tas jinjing
wanita, biasanya dilapisi bahan yang lebih keras, dan tegak.
Masing-masing bahan pelapis
tersebut memiliki karakteristik serta fungsi tersendiri. Yang tebal dan empuk untuk
memaksimalkan perlindungan terhadap barang-barang bawaan. Sementara interlining
yang keras lebih mampu menyokong bentuk tas dan membuatnya terlihat lebih tegak.
Yuk, kenali jenis bahan pelapis
tas dan masing-masing karakteristiknya!
1.
Busa lapis
Sesuai namanya, busa lapis adalah jenis bahan pelapis
yang salah satu sisinya bertekstur rapat. Sedangkan sisi lainnya mampunyai
tambahan lapisan atau kain. Penggunaan busa lapis sebagai lapisan dalam tas juga
lebih efisien karena tidak perlu menambah kain lagi.
Dalam pembuatan pakaian, busa ini kerap diaplikasikan
pada bantalan bahu (shoulder pad) serta bagian lain yang butuh sokongan.
Sayangnya, busa ini bisa kempes dan menipis seiring waktu.
2.
Spon eva atau busa ati
Bahan pelapis tas berikutnya yaitu busa ati atau spon
eva. Karakteristik busa ini sedikit lebih keras dari busa ati, teksturnya juga
lebih padat dan kenyal. Permukaannya juga lembut, cukup tahan air dan tidak
mudah sobek sehingga memiliki durabilitas yang lebih baik. Bahkan interlining satu ini bisa dicuci serta
gampang dibersihkan, lho.
Busa ati biasa diaplikasikan pada bagian atas tas,
badan tas, dan flap atau handle bag. Biasanya dijual dalam bentuk
potongan, meteran maupun gulungan.
3.
Dakron
Polietilena tereftalat atau yang lebih dikenal dengan
sebutan dakron adalah serat sintetis berbahan dasar polyester. Bentuknya mirip
kapas yang mengembang namun lebih warnanya jauh lebih putih, mengkilap dan kuat.
Jenis dakron untuk batting tas biasanya menggunakan dakron lembaran yang sudah
dipress sehingga lebih rapi dan mudah diaplikasikan.
Untuk lapisan dalam tas, lembaran dakron perlu dijahit
diagonal (menyerupai bentuk belah ketupat) agar tidak menumpuk di satu titik. Cara
ini juga membuat dakron lebih tahan terhadap pencucian dan awet.
4.
Busa polyfoam
Meski sama-sama busa, karakteristik polyfoam jauh
berbeda dari jenis lain. Pola permukaannya mirip asbes, tampak bergaris dengan
detail agak timbul tenggelam. Teksturnya juga lebih kenyal dibandingkan busa
lapis atau busa api.
Busa polyfoam cocok untuk dijadikan sebagai lapisan
bagian dasar atau tali tas karena cukup tebal, strukturnya kuat dan tahan air. Permukaan
bahan ini terbilang halus, licin dan mengkilap.
5.
Busa Teri
Tekstur busa teri kurang lebih sama dengan busa lapis.
Tapi busa ini cenderung lebih padat, kaku dan dilengkapi lapisan kain di salah
satu sisinya. Bahan ini kerap diaplikasikan sebagai bantalan punggung tas
ransel atau tas laptop.
6.
Kain keras (T103)
T103 merupakan jenis kain pelapis antara (interlining)
yang mempunyai serat mirip pulp dan tekstur mirip kertas. Karakternya kuat,
tidak mudah sobek dengan pemukaan berserabut halus di bagian luasan bahan.
Selain T103, tas juga bisa dilapisi menggunakan
staplek, yaitu jenis kain keras yang kerap digunakan pada kerah tegak. Ada
jenis kain keras yang satu sisinya dilengkapi lem sehingga bisa langsung
disetrika. Ada pula yang tidak diberi lem dan harus dijahit agar bisa menempel
ke bahan tas.
7.
Laken
Karakteristik laken mirip kain flannel, tapi lebih
tipis sedikit kaku dan memiliki handfeel
agak kasar. Biasanya digunakan untuk membuat topi pramuka perempuan atau topi
fedora.
Teksturnya Penggunaan laken sebagai bahan
pelapis antara (batting) tas akan memberi efek lebih berisi dan sedikit berat
pada tas handmade.
Itu dia jenis batting dan
interlining yang umum kerap digunakan sebagai bahan pelapis antara pada tas. Semoga
menambah pengetahuanmu ya!