Motif merupakan elemen penting dalam sebuah busana setelah desain dan warna. Pakaian dan barang-barang bermotif akan terlihat lebih menarik ketika dihiasi dengan aksen unik, termasuk motif chinoiserie.
Modern ini, gaya Chinoiserie sering dikaitkan dengan merk-merk interior mewah dan masuk kategori kelas atas. Desain chinoiserie umumnya berupa gambaran taman yang rimbun dan menawan dengan sentuhan akhir indah.Pola uniknya memberikan kesan eksotis pada furniture, ruangan, pakaian serta benda lain.
Seperti apa penampakannya? Simak ulasan berikut ini, yuk!
Motif chinoiserie merupakan perpaduan antara desain dan seni tradisional China dengan kecanggihan Eropa. Istilah Chinoiserie berasal dari kata Prancis 'chinesery' atau Chinese-esg yang berarti Cina atau 'meniru selera Cina'.
Sumber: https://jimmy-cricket.com/
Gaya desain Chinoiserie sering kali mengutamakan suasana yang tenang, waktu luang dan kesenangan. Dituangkan dalam bentuk pemandangan taman, dedaunan rimbun, alam dan lanskap kehidupan makhluk bumi. Kadang juga memperlihatkan tokoh serta bangunan khas Cina seperti paviliun dan pagoda yang megah.
Desain Chinoiserie kerap diaplikasikan pada kayu, kertas, keramik serta berbagai jenis kain. Oleh sebab itu, produk Chinoiserie umunya meliputi kategori furnitur, porselen, tembikar dan tekstil seperti kain sutra atau katun.
Variasi motifnya meliputi pemandangan oriental yang fantastis, desain bunga bergaya lengkung, dan burung di dahan pohon. Desain tersebut umumnya tidak memiliki patokan atau pedoman khusus karena dibuat berdasarkan kreativitas dan imajinasi perancangnya.
Berikut, beebrapa fakta tentang motif chinoiserie yang penting untuk kamu ketahui.
Meski selalu diidentikkan dengan budaya China, faktanya gaya chinoiserie pertama kali muncul di benua Eropa pada pertengahan abad ke-27. Tepatnya saat desainer dan pengrajin lokal mengadopsi motif dari benda asli atau berimajinasi dengan sesuatu yang dianggap identik dengan budaya Tiongkok.
Tiruan motifnya sering kali menghasilkan versi yang menyimpang dari karikatur maupun seni desain asli Tiongkok. Sehingga chinoiserie sering digambarkan sebagai sesuatu yang aneh dan tidak familier bagi banyak orang.
Klasifikasi desain Chinoiserie didasarkan pada jenis motifnya. Terkadang, warna motif juga memengaruhi setiap jenisnya. Ada tiga jenis utama Chinoiserie, yaitu gaya biru dan putih, gaya Toile de Jouy (atau lanskap), dan gaya pohon berbunga. Sebagian besar desain Chinoiserie menggabungkan dua atau lebih gaya motif.
· Desain Chinoiserie Biru dan Putih
Chinoiserie biru dan putih adalah jenis desain yang menggunakan warna biru monokromatik sebagai pembentuk motif. Latar belakang bahannya (kain atau porselen) selalu berwarna putih, sedangkan tinta biru yang digunakan untuk membuat desain.
Motifnya bervariasi, beberapa menggambarkan cabang dan ranting yang menjuntai dengan daun dan bunga. Temanya berupa tanaman dan bunga yang menyebar rata pada msia bahan.
Garis atau bentuk labirin geometris yang sebagian besar menggambarkan simbol dan huruf Cina sering ada di chinoiserie biru putih. Kadang juga memperlihatkan pemandangan kecil jalanan atau bangunan khas Tiongkok. BDesain tersebut umum ditemukan pada vas porselen dan dekorasi interior.
· Desain Toile de Jouy Chinoiserie
Variasi Chinoiserie ini bisa monokromatik atau multiwarna. Toile de Jouy monokromatik sama halnya dengan gaya porselen biru dan putih. Keduanya menghadiirkan gambaran-gambaran alam (pohon, bunga, dan burung) serta bangunan umum (pagoda dan paviliun). Namun, toile de Jouy lebih fokus pada benda mati di alam seperti sungai, awan, gunung, dan bukit.
Kadang toile de Jouy Chinoiserie juga menggambarkan adegan kehidupan orang Tionghoa yang sedang bermain, berjalan atau bekerja. Dipadukan dengan lanskap taman dan kebun yang rimbun mengelilingi jembatan atau gedung publik.
Detail semak belukar, rumput, dan dedaunan juga dibuat dalam beragam variasi warna. Toile de joy menawarkan lebih banyak detail, memberikan ruang atau kain bernuansa eksotis. Sering diaplikasikan pada porselen, piring, dan kain.
· Desain Pohon Berbunga
Terakhir ada desain pohon berbunga yang menggambarkan cabang pohon dan hewan-hewan penghuninya. Ini juga mencakup tanah tempat pohon itu tumbuh atau manusia di sekitarnya.
Desain pohon berbunga mendominasi karya chinoiserie abad ke-18 dan ke-19. Banyak desainer menciptakan kembali desain tersebut dengan melukis setiap pohon, atau sulaman untuk menggambarkan pepohonan yang tumbuh tinggi. Terutama digunakan pada pembuatan mural atau kertas dinding.
Selain menciptakan suasana tradisional romance pada pakaian, pola chinoiserie juga bisa ditemukan pada berbagai produk fungsional. Beberapa diantaranya yaitu:
· Home décor
Motif chinoiserie seringkali dijumpai pada benda-benda kelengkapan rumah tangga seperti kertas dinding, tirai, table runner, cushion serta beragam perabotan lain.
Desainer interior juga menggunakannya untuk membuat kertas dinding, pot porselen, cusion cover, mural, toples, dan vas. Desain yang paling umum berupa pola monokromatik berwarna biru dengan background putih serta toile de Jouy. Corak tersebut bergitu luas sehingga menghasilkan titik fokus yang menawan pada ruangan. Apalagi jika dipadukan dengan rangkaian bunga.
· Mebel
Perabotan bergaya Chinoiserie memiliki nuansa estetika yang kuat. Meja dan kursi kayu dengan aksen emas dan pemandangan alam yang dilukis hingga lemari dan sekat antar ruangan di rumah-rumah khas Asia Timur. Desain pohon berbunga dan toile de Jouy seringkali hadir dalam dekorasi furnitur.
· Keramik
Porselen dan keramik merupakan elemen yang paling didambakan dalam gaya Cina, sebagian karena keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan untuk memproduksinya dengan benar. Desainer Eropa menyalin pola biru-putih gaya Ming ke dalam toples, vas, dan set teh, tetapi sering kali gagal dalam meniru kualitas porselen Cina itu sendiri.
Itu dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang motif chinoiserie. Semoga bermanfaat ya!