Dalam dunia mode dan koleksi mainan, tren baru bisa muncul dari mana saja—dari runway Paris hingga sudut toko mainan indie di Tokyo. Salah satu fenomena terbaru yang tengah menarik perhatian kolektor, pecinta fashion, dan generasi muda adalah Labubu. Karakter mungil berbulu ini kini bukan hanya sekadar boneka lucu, melainkan simbol gaya hidup dan status. Lantas, apa yang membuat Labubu begitu spesial dan mengapa ia disebut-sebut sebagai the next plush toy craze?
Apa Itu
Labubu?
Labubu
adalah karakter ikonik dari seri "The Monsters" yang diciptakan oleh
seniman asal Hong Kong, Kasing Lung,
bekerja sama dengan merek desain mainan terkenal, POP MART. Pertama kali muncul sekitar tahun 2016, Labubu memiliki
ciri khas unik: tubuh mungil, mata besar penuh ekspresi, telinga panjang
seperti kelinci, dan senyum lebar yang terkadang terlihat sedikit “nakal.”
Desainnya yang tidak terlalu manis, bahkan cenderung aneh, justru menjadi daya
tarik tersendiri.
Awalnya,
Labubu hanya dikenal di kalangan kolektor designer
toys dan penggemar seni urban. Namun seiring berjalannya waktu,
popularitasnya meroket hingga menembus pasar global.
Dari Rak
Kolektor ke Dunia Mode
Salah satu
faktor utama yang mendorong Labubu menembus arus utama adalah kolaborasi dengan
industri fashion. POP MART secara aktif mengembangkan kerja sama dengan merek
pakaian, tas, dan aksesoris. Bahkan, produk-produk eksklusif seperti Labubu
berdesain couture, boneka Labubu berbalut outfit streetwear, hingga edisi
khusus untuk rumah mode Jepang dan Korea mulai bermunculan.
Di media
sosial, influencer fashion dan selebriti mulai memperlihatkan Labubu sebagai
bagian dari gaya hidup mereka. Baik itu digantung di tas desainer sebagai
aksesori, dijadikan properti dalam pemotretan editorial, atau bahkan digunakan
sebagai inspirasi gaya berpakaian (Labubu-core), karakter ini telah melampaui
batasnya sebagai mainan.
Mengapa
Labubu Begitu Populer?
Beberapa
alasan utama di balik kesuksesan Labubu antara lain:
Labubu dan
Masa Depan Plush Toy di Dunia Fashion
Fenomena
Labubu menunjukkan bahwa dunia fashion kini semakin terbuka terhadap elemen pop
culture dan mainan. Sama seperti bagaimana Hello
Kitty, Bearbrick, dan KAWS pernah menembus dunia mode, Labubu
kini berada di jalur yang sama.
Beberapa
rumah mode sudah mulai memperhitungkan karakter ini sebagai bagian dari brand
storytelling mereka. Bahkan, muncul prediksi bahwa Labubu akan menjadi maskot
streetwear Asia berikutnya, menyusul popularitas karakter seperti Doraemon atau Pikachu.
Labubu bukan
sekadar tren sesaat. Ia adalah representasi dari pertemuan antara seni,
fashion, dan ekspresi diri dalam bentuk yang tidak konvensional. Dari rak
kolektor hingga catwalk, Labubu membuktikan bahwa boneka bisa menjadi simbol gaya
baru di era digital. Jika kamu belum mengenalnya, mungkin inilah saatnya untuk
melihat lebih dekat dan, siapa tahu, jatuh cinta pada senyumnya yang nakal itu.