Kamu mungkin berpikir, untuk apa
membuang waktu memisahkan handuk dan pakaian kotor ke dalam dua keranjang
berbeda sebelum mencuci. Praktisnya, masukkan saja semua ke dalam mesin cuci.
Padahal, faktanya kebiasaan yang terlihat efisien ini adalah satu kesalahan besar, lho.
Bukan hanya soal bulu halus yang
menempel, melainkan berujung pada risiko
penyebaran bakteri, kerusakan serat kain, dan penurunan kinerja mesin cuci
kamu. Bahkan, para ahli kebersihan dan laundry sepakat bahwa handuk dan pakaian wajib dicuci secara terpisah.
Kenapa? Berikut alasan sekaligus
analisis mendalam kenapa dua jenis cucian ini tidak boleh bertemu dalam satu
putaran mesin cuci.
Ini adalah
masalah utama dalam hal higienitas. Handuk adalah kain yang sangat personal dan
menyerap banyak hal: air, minyak tubuh, sel kulit mati, dan tentu saja,
bakteri.
handuk
idealnya dicuci menggunakan air panas atau hangat dengan siklus pencucian yang
intensif. Langkah ini sangat penting untuk memastikan kebersihan, membunuh
kuman serta menghilangkan residu kotoran secara maksimal.
Sebaliknya,
sebagian besar pakaian, terutama yang berbahan sintetis, berwarna cerah, atau
memiliki detail halus, harus dicuci dengan air dingin atau hangat dan siklus
lembut. Suhu tinggi bisa menyebabkan pakaian cepat melar, pudar, dan rusak.
Ketika keduanya
dicampur, maka kamu harus memilih: apa kamu ingin handuk yang sangat bersih
(tapi merusak pakaian), atau pakaian awet tapi handuk tidak higienis maksimal? Jelas, memisahkan
adalah solusi terbaik.
Coba
perhatikan baik-baik pakaian berwarna gelap setelah dicuci bersama handuk. Apakah ada
bulu-bulu halus putih yang menempel? Itulah yang disebut lint atau serat.
Handuk tebal
yang terbuat dari bahan katun terry adalah penghasil serat yang ulung. Selama
proses pencucian, gesekan antara handuk dan kain lain akan melepaskan
serat-serat kecil ini.
Serat handuk
ini kemudian akan:
Menempel pada
pakaian lain, terutama bahan sintetis seperti polyester atau pakaian berwarna
gelap, membuatnya terlihat kusam dan tidak rapi. Merusak pakaian halus. Berat
dan tekstur kasar handuk bisa menciptakan gesekan keras dengan pakaian berbahan
lembut, sehingga pakaian menjadi cepat
aus, melar, bahkan berisiko robek karena kait kancing atau resleting yang
tersangkut.
Ini adalah
masalah teknis yang sering diabaikan. Ketika basah, handuk menyerap air dalam
jumlah besar dan menjadi sangat berat. Perbedaan berat yang ekstrem antara
handuk tebal dan pakaian tipis dalam satu beban cucian dapat mengganggu kinerja
mesin cuci .
Mesin Tidak
Seimbang: Hal ini bisa menyebabkan drum mesin cuci bergetar lebih keras dan
tidak seimbang, yang dalam jangka panjang bisa memicu keausan mesin lebih
cepat.
Pengeringan
Tidak Merata: Handuk butuh waktu jauh lebih lama untuk kering. Jika mengeringkan keduanya bersamaan, pakaian mungkin sudah kering sempurna, tetapi handuk
masih menyimpan kelembapan. Handuk yang lembap berisiko menimbulkan bau apek
dan menjadi sarang jamur jika disimpan.
Memisahkan handuk dan pakaian
tidak serumit yang dibayangkan. Anggaplah ini sebagai investasi kecil untuk
menjaga kualitas lemari pakaian dan kesehatan kulit.
·
Sediakan keranjang terpisah, masing-masing untuk
handuk dan pakaian.
·
Khusus handuk, gunakan air hangat atau panas
(sesuai label) untuk memastikan kuman mati.
·
Daripada pelembut kain, kualitas handuk akan
lebih terjaga dengan menambahkan sedikit cuka putih pada siklus pembilasan.
Itu dia alasan dibalik pantangan
mencuci handuk dan pakaian secara bersamaan. Ingat, mencuci itu sebuah ilmu,
bukan sekadar memutar mesin atau menyikat bersih. Dengan sedikit perhatian
ekstra, bisa memastikan setiap barang di lemari tetap bersih, higienis, dan
awet!