Diantara berbagai jenis sulaman
yang rumit, penuh warna, atau kaya detail, ada satu teknik yang memikat karena
kesederhanaannya drawn thread embroidery. Sebuah metode hias kain yang menghasilkan
detail rapi dan cantik. Seperti renda, namun lebih elegan dan natural.
Semua keindahan dibuat hanya
dengan menarik sebagian benang dari kain, lalu kembali menghiasnya menggunakan
teknik khusus. Hasilnya begitu lembut, bersih, dan menciptakan karakter yang
tidak dimiliki teknik lain. Yuk, cari tahu lebih banyak tentang teknik sulam
tarik benang ini!
Drawn thread embroidery
termasuk jenis openwork embroidery yang tradisionalnya dibuat
menggunakan benang putih pada kain putih. Ia merupakan generasi sulaman paling
awal dan dianggap sebagai cikal bakal teknik renda tangan.
Secara harfiah, drawn thread embroidery adalah teknik sulaman dekoratif dimana benang lusi (warp) atau pakan (weft) sengaja dihilangkan untuk menciptakan celah pada kain. Sisa benang yang tertinggal kemudian dijahit kembali menggunakan tusuk-tusuk dekoratif guna membentuk pola atau motif.

Sumber: https://www.youtube.com/
Hasilnya sangat rapi dan
terstruktur karena tiap pola dibenruk berdasarkan hitungan benang kain (counted-thread). Lubang atau celah yang
terbentuk berperan layaknya sebuah kanvas, tempat dimana pola-pola indah diciptakan,
Awalnya, sulaman ini hanya digunakan
pada linen rumah tangga serta kain-kain religius bangsawan Eropa, seperti taplak
meja, linen altar, sapu tangan, dan pakaian istimewa. Namun ia terus
berkembang, dari hemstitch sederhana menjadi variasi lengkap yang menggabungkan
tusuk renda dan sulaman datar.
Bentuk modernnya bisa dilihat
pada Hardanger Embroidery yang memadukan drawn
thread work dengan cutting dan filling lebih artistic.
Idealnya teknik ini dilakukan
pada kain linen yang kuat dan mudah dilepaskan tanpa merusak kain. Meski
demikian, beberapa kain katun atau kain tenun lain dengan struktur benang yang jelas
tetap bisa digunakan asal tenunannya cukup rapat.
Kriteria kain yang ideal untuk
proyek sulaman drawn thread:
·
Even-weave/even-count
Sulaman tarik benang paling cocok diaplikasikan pada kain
dengan tenunan polos atau plain weave.
Jumlah benang lungsin dan pakan yang seimbang akan memudahkan hitungan dalam
pembuatan pola simetris
·
Kepadatan
sedang-tinggi
Benang harus cukup rapat agar area yang ditarik
tersisa cukup benang untuk dijahit ulang.Spesifiknya kain tersebut harus
memiliki permukaan yang rata, halus dan ditenun dengan kerapatan sedang hingga tinggi.
·
Serat
kuat
Karakter benang kain juga harus kuat dan tidak mudah pecah
agar tidak rusak atau putus saat ditarik.
Sedangkan pilihan benang sulam
meliputi:
·
Benang isian: sedikit lebih tebal dari benang
kain memberi hasil anyaman yang jelas (contoh: perle cotton / stranded cotton
dengan 1–3 strand tergantung ketebalan).
· Benang penguat tepi: jenis satu atau dua ply yang kuat tergantung mata-jarum dan teknik menjahit.
Baca Juga: |
Tidak seperti sulaman lain yang menambahkan elemen baru di atas permukaan kain, drawan thread embroidery justru mengolah tubuh kain itu sendiri sebagai dekorasi. Pembuatan motifnya memanfaatkan struktur anyaman kain (warp × weft).

Sumber: https://crewelghoul.com/
Praktiknya memang gampang-gampang
susah. Dibilang gampang tapi agak rumit, mau dikatakan susah juga sebenarnya tidak
karena langkahnya cukup sistematis. Kamu hanya perlu ketelitian, kain yang
tepat, dan sedikit kesabaran.
Langkah pertama selalu dimulai dari bahan yang pas. Untuk
teknik ini, pilih kain yang anyamannya rata dan teratur seperti linen atau
katun even-weave. Siapkan juga:
·
jarum sulam,
·
benang sulam,
·
gunting kecil yang tajam,
·
dan pinset kain.
Alatnya
sederhana, tapi kombinasi kain + benang yang tepat akan sangat mempengaruhi
hasil akhir.
Step
berikutnya adalah menentukan area mana yang akan diberi detail sulaman drawn thread. Bentuknya bisa berupa garis
horizontal, vertikal, panel dekoratif, atau bagian ornamen tepi.
Caranya:
·
Ukur dan tandai area desain,
·
Tentukan jumlah helai benang yang akan ditarik,
·
Pastikan garisnya lurus
Ini memberikan
batasan agar hasil penarikan benang tetap simetris dan memudahkan proses
selanjutnya.
Sebelum melepaskan benang dari kain, buatlah batasan
di seluruh tepi area desain. Caranya, buat jahitan kecil (biasanya hemstitch) di
sepanjang garis yang sudah ditandai. Ibarat pagar kecil, jahitan ini mencegah kain
agar tidak mengendur atau terurai saat ditarik.
Tepi sudah aman, kini saatnya membuka area kerja. Gunting salah satu
ujung benang kain, tarik perlahan menggunakan pinset sampai batas yang kamu inginkan.
Bagian ini butuh kesabaran, tetapi memuaskan karena perlahan kain akan
terlihat garis lubang yang rapi dan bersih.
Setelah beberapa helai benang hilang, kamu akan
melihat benang lain yang tetap berada di tempatnya. Nah, benang-benang inilah yang
nanti menjadi struktur pola. Kamu bisa:
·
mengumpulkannya jadi kelompok kecil,
·
membungkusnya dengan benang sulam,
·
atau mulai menganyamnya jadi bar kecil.
Inilah tahap yang membuat drawn
thread embroidery tampak seperti renda, padahal dasar kainnya masih tetap utuh.
Sekarang masuk ke bagian yang paling kreatif. Di sinilah nilai seni dari teknik drawn
thread mulai terasa: ada kontrol ritmis antara jarum, benang, dan permukaan
kain. Mulailah menjahit untuk membangun pola openwork.
Berikut beberapa pola yang bisa kamu coba:
·
Ladder
stitch yang terlihat seperti tangga,
·
Woven bar
yang tampak seperti anyaman kecil,
·
Twisted
bar untuk efek lilit elegan,
·
atau simpul-simpul kecil sebagai pemanis.
Kamu bisa membuat
jahitan mengalir dengan mengambil dua atau tiga helai benang pada kain, lalu jahit
ikatannya jadi satu. Jangan lupa, atur jarak dan tekanan jahitan agar polanya
konsisten.
Kamu tinggal
mengulang ritme jahitan yang sama dari ujung ke ujung sampai pola terbentuk
penuh. Semakin konsisten tekanan jarum dan jarak benang, semakin rapi hasilnya.
Selesai dengan jahitan ikat, potonglah benang-benang
sisa, rapikan dan setrika dari sisi belakang kain supaya permukaannya rata.
Mekanisme finishing sulaman drawn threat tergantung
produknya. Namun, kamu perlu memastikan:
·
Tepi luar kain dijahit rapih,
·
Area openwork tidak tertekan berlebihan,
·
Kain tidak dilipat di area yang bersulam lubang.
Itu dia pengertian dan langkah
demi langkah untuk membuat kreasi drawn
thread embroidery. Dimulai dari memilih kain, menarik benang, mengamankan
tepi, lalu menambahkan elemen dekoratif. Sudah siap mencobanya?
Nah, kamu bisa memulainya dengan koleksi kain blacu cotton dari etalase Bahankaincom.
Mau develop kain pun bisa untuk
partai besar. Atau sudah expert dan pengen langsung praktik di kain linen asli?
Disini juga ada lho.
Temukan berbagai pilihan kain Etalase Produk kami,
Atau konsultasikan langsung kebutuhan kain Anda dengan menghubungi customer service kami dan dapatkan rekomendasi serta penawaran terbaiknya.

Mengenal Drawn Thread Embroidery dan Cara Membuatnya
Mengenal Thermoregulating Fabric, Kain Pintar Anti Gerah & Anti Dingin
Lindungi Koleksi Fashion Kamu! 6 Strategi Ampuh Melawan Kutu Buku Perusak Tekstil
Bukan Spontan, Tenyata Gaya Melipat Lengan Pakaian Juga Ada Esensinya!
Sarinah, Mall Tertua di Indonesia yang Nggak Pernah Kehilangan Pesonanya
Penuh Kedalaman! Ini 9 Karakter Si Penyuka Warna Hitam
Influencer Fatigue: Apakah Marketing Endorse Masih Efektif?
Jas Hujan: Fungsi, Jenis, Bahan, Plus Tips Memilih yang Tepat
Kenali 5 Jenis Strap Topi dan Tips Memilihnya
5 Item Wajib untuk Padupadan Acubi Style Ala Gen Z