Bahankain.com - Dalam dunia tekstil kita akan menjumpai
beragam jenis serat dengan masing-masing karakteristknya. Secara garis besar, jenis
serat dapat dibagi menjadi tiga yaitu serat alami, serat semi sintetis dan serat
sintetis. Jika sebelumnya kita membahas tetang serat sintetis, kali ini
BahanKain akan membahas tentang serat semi sintetis, jenis dan
karakteristiknya. Simak pembahasannya ya!
Taukah anda apa itu serat semi sintetis? Serat semi sintetis adalah serat hasil regenerasi selulosa yang terbuat dari polimer organik dan mengandung unsur-unsur kimia sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai serat alami atau sintetis.
Komposisi material sintetis pada serat ini lebih banyak dibandingkan dengan serat alami. Oleh sebab itu, karakteristik, kekurangan dan kelebihan masing-masing serat penyusunnya dapat saling melengkapi.
Salah satu jenis serat semi
sintetis yang paling terkenal yaitu rayon atau yang lebih dikenal sebagai serat
sutra buatan. Karena karaktersitik permukaan kainnya yang halus, lembut dan berkesan
mengkilap.
Selain itu, berikut ini beberapa jenis
serat semi sintetis dengan masing-masing karakteristiknya:
1.
Rayon Viscosa
Rayon Viscosa adalah serat semi sintetis yang bahan
bakunya berasal dari kulit kayu yang mempunyai kadar selulosa tinggi. Sehingga produk
yang terbuat dari jenis serat ini akan memberikan kenyamanan pemakaian di berbagai
kondisi. Moisture regain serat Rayon Viscosa dalam kondisi standar
sebesar 12 - 13 %.
Namun secara kimia, serat Rayon Viscosa akan lebih cepat rusak oleh asam dibandingkan serat kapas apalagi dalam keadaan panas. Penelitian menunjukkan bahwa pengujian serat Rayon Viscosa dengan asam dingin dalam waktu singkat tidak berpengaruh, tetapi pada suhu tinggi serat ini lebih cepat rusak.
Kain rayon viscosa mempunyai karakter yang mudah
menyerap cairan. Sifat inilah yang membuatnya lebih mudah dicelup pada zat
warna yang biasa dipakai untuk kapas seperti zat warna direk, basa, belerang,
azuat, bejana dan pewarna reaktif. Proses pencelupan warna rayon viskosa biasanya
dilakukan pada suhu rendah dengan penambahan zat penghambat pencelupan dan
penggunaan garam yang lebih sedikit.
Terlepas dari itu, perbedaan sifat fisika yang
dimiliki rayon viscose akan sangat mempengaruhi intensitas warna hasil
pencelupan. Contohnya benang atau kain yang kelihatannya rata sebelum di celup,
mungkin terlihat tidak rata atau muncul efek bergaris setelah dilakukan proses
pencelupan.
Rayon Viscosa seringkali dipilih sebagai bahan pakaian
dan tekstil rumah tangga, seperti tirai, kain penutup kursi, taplak meja, kain
renda, dan masih banyak lagi.
2.
Modal
Serat modal atau polynosic lebih dikenal dengan nama dagang
Acril, Hightel, Vincel, Zantrel, dan lainnya. Modal termasuk jenis serat semi
sintentis yang terbuat dari serat kayu pohon beech. Sifat serat ini tidak jauh
berbeda dari rayon viscose yaitu memiliki derajat polimerisasi yang lebih
tinggi dan struktur mikro fibril dengan panjang rantai molekul dua kali lipat
dari rayon. Kekuatan serat modal lebih tinggi dengan daya mulur serta moisture
regain lebih rendah.
Jenis kain rayon ini sering digunakan untuk bahan pakaian dalam dan berbagai perlengkapan rumah tangga. Produk yang terbuat dari bahan modal bisa dicuci dengan sabun maupun deterjen, pelarut
organik atau pencucian kimia (dry cleaning). Untuk menyetrika kain modal, kita
bisa menggunakan suhu medium, adanya uap dalam penyetrikaan memudahkan kain
untuk menjadi licin dan terlihat berkilau.
3.
Rayon Acetat
Rayon Acetat yaitu bagian dari serat semi sintetis
yang mempunyai elastisitas baik, namun daya tahan kusutnya sangat rendah. Serat
rayon acetat merupakan konduktor panas yang buruk tetapi merupakan isolator
panas yang baik, inilah yang menyebabkan serat ini banyak digunakan sebagai
bahan pelapis.
Pencucian kain rayon acetat dapat dilakukan dengan sabun alkali maupun pencucian kimia (dry-cleaning). Sedangkan penyetrikaannya dapat dilakukan secara tidak langsung (permukaannya diliapisi kertas atau kain) dan suhu setrika yang hangat. Salah satu karakteristik kain rayon acetat yaitu tahan terhadap microorganisme dan serangga tetapi tidak tahan terhadap jamur terutama pada kondisi yang lembab.
Rayon acetat kerap digunakan untuk membuat pakaian wanita seperti daster, dress, set piyama maupun kemeja kasual.
Kain rayon kerap digunakan sebagai bahan pakaian sehari-hari, pakaian fomal hingga bahan kain batik. Saat ini, tidak hanya serat semi
sintetis saja yang muncul, namun sudah banyak kain yang diolah dari campuran
serat sinthetis dan bahan serat alam. Sifat dan karakter bahannya tergantung
jenis serat mana yang lebih mendominasi. Jika persentase serat sintetisnya
lebih tinggi, maka kain akan bersifat sedikit panas dan kurang mampu menyerap
air. Begitupun sebaliknya.
Seperti contohnya TC (Tetoron Cotton) kombinasi polyester cotton dan didominasi serat polyester, TR (Tetoron Rayon) campuran polyester rayon, CVC (Chief Value Cotton) campuran polyester cotton 50:50, cotton/lycra dan masih banyak lagi. Tujuan dari percampuran tersebut yaitu untuk memperoleh kain berkekuatan baik dan harga yang lebih murah.
Nah, jika Sahabat Bahankain sedang mencari supplier benang berkualitas, Bahankain.com adalah tempat yang tepat. Sebagai pusatnya bahan kain Indonesia, kami menyediakan segala kebutuhan tekstil mulai dari benang, kain mentah (greige atau blacu), kain finish, kain warna hingga produk jadi berupa perlengkapan hotel.
Untuk kategori benang rayon, kami menjualnya dalam satuan bale. Foto dan spesifikasi produk bisa Anda cek DISINI.
Atau langsung hubungi kami dengan klik icon whatsapp.