Bahankain.com - Menjahit merupakan sebuah kerajinan tangan yang menggunakan jarum dan benang untuk menyambungkan sesuatu. Aktivitas menjahit sudah dimulai dari ribuan tahun yang lalu. Menjahit sendiri mempunyai banyak tehnik, hal ini berbeda dengan menganyam atau menyulam. Sebelum adanya mesin jahit pada tahun 1790, segala aktivitas jahit menjahit menggunakan tehnik dasar, seperti tusuk jelujur, tikam jejak, flannel, feston dan masih banyak lagi tehnik dasar menjahit lainnya.
Baru-baru ini terdapat tehnik menjahit yang mampu menampilkan estetika yang menawan, yaitu tehnik Sashiko. Tehnik Sashiko merupakan tehnik menjahit halus dengan pola unik. Tehnik ini berasal dari Jepang. Sashiko lebih banyak berkembang di wilayah utara dengan sebagian besar komunitas petani dan wilayah selatan di wilayah nelayan.
Pulau Sado merupakan satu-satunya daerah yang masih memegang teguh prinsip tradisional Sashiko. Para wanita dipulau ini yang terlahir pada masa Perang Dunia II saat itu Sashiko mengalama masa kejayaan dan sekaligus masa sulit dalam mengembangkan tehnik Sashiko di Jepang.
Pattern Sashiko tidak hanya dibuat dengan meniru hasil yang sudah ada, namun banyak yang mengkombinasikan dengan kain yang modern. Bahkan masyarakat setempat percaya, bahwa pattern sashiko yang diaplikasikan pada pakaian mereka dapat digunakan untuk mencegah masuknya roh jahat ke tubuh si pemakai.
Di Indonesia sendiri tehnik ini lebih mirip dengan tehnik menyulam atau bahkan ada yang menggap tehnik Shibori adalah tehnik menyulam. Tehnik Sashiko mulai ramai di bicarakan dikalangan para designer setelah mengeluarkan mode pakaian dengan tehnik celup Shibori.
Di Jepang, tehnik ini bermakna sebagai tikaman halus yang berfungsi untuk memperindah tambalan di baju ataupun celana. Selain untuk memberikan kerindahan, tehnik ini juga berfungsi untuk memperkuat lapisan kain pada pakaian. Jadi tambalan yang dibuat menjadi sebuah dekoratof yang indah dan menawan.
Tehnik ini pada umumnya menggunakan benang katun berwarna putih dan dijahit diatas kain polos berwarna indigo, yaitu sebuah kain yang dihasilkan dari perpohonan dan kulit kayu. Namun saat ini, penggunaan tehnik Sashiko juga digunakan diatas kain denim. Bahkan tehnik ini cantik digunakan untuk dekoratif tas, sepatu ataupun jaket.
Jenis sulaman tehnik Sashiko dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
Tehnik ini mempunyai jahitan yang mirip dengan jahita jelujur. ciri dari jenis sulaman ini terletak pada pola geometris dan hasil jahitan yang rapi, hal ini dikarenakan pada langkah jahitan dan panjang tusukan yang konsisten.
Tehnik ini lebih menggunakan jahitan diluar jahit jelujur, atau bebas.
Motif yang biasa digunakan pada tehnik Sashiko berbentuk geometris, misalnya ombak, pagar, anak panah, diamond, dan banyak lagi. Motif ini banyak yang diturunkan dari desain Cina, meskipun masih banyak motif-motif lain yang merupakan hasil dari pengembangan masyarakat Jepang sendiri.
Saat ini tehnik Sashiko mulai tergeser dengan adanya kemajuan teknologi akan mesin jahit yang canggih sehingga tehnik menyulam tradisional ini mulai menghilang. Namun hal ini tidak mematikan para designer ataupun pengrajin yang masih mencintai hasil karya sebuah tehnik tradisional. Bahkan banyak yang menjadikan tehnik ini sebagai lahan mendapatakan pekerjaan baru.
Beberapa tahun ini teknik sashiko kembali banyak diminati di Indonesia, banyak sekali produk-produk terutama fashion yang mengadopsi teknik jahit tradisional jepang ini sehingga membuat sebuah karya yang unik tidak pasaran dan banyak diminati terutama kaum milenial.