Mukena adalah alat pelengkap sholat untuk kaum muslimah di Indonesia. Umumnya kaum hawa gemar mengoleksi mukena dari berbagai bahan maupun motif. Banyak motif yang digunakan untuk menghias mukena agar tampak lebih cantik dan menarik. Salah satunya yaitu mukena kerancang. Mukena kerancang merupakan kerajinan tangan dari Padang yang membentuk bordiran berupa lubang-lubang dari jalinan benang bordir. Kerancang itu sendiri mempunyai arti bordiran. Teknik pengerjaan kerancang dibantu dengan mesin jahit yang digerakkan dengan kaki atau biasa disebut mesin jahit konvensional.
Bordir kerancang halus khas Sumatera Barat adalah bordiran halus dengan lubang kecil-kecil yang terbentuk dari rangkaian benang bordir. Lubang-lubang kecil ini yang disebut dengan kerancang. Pembuatan bordir kerancang ini membutuhkan proses yang lumayan lama. Pembordir mukena kerancang harus bisa memperhitungkan tarikan benang ke kain. Apabila penarikan benang terlalu kencang dan tegang, maka hasilnya di area kerancang akan mengkerut. Lalu bila tarikan benang kurang kencang, maka hasilnya tidak akan bisa rapat dan mudah putus.
Dalam pembuatan kerancang yang berukuran kecil, pembordir harus memperhatikan ukuran rangkain antar kerancang, karna pembuatan kerancang merupakan suatu proses yang memiliki “point of no return” yang artinya titik tidak bisa kembali. Kerancang tersebut sebenarnya terdiri dari benang bordir dan bahan dasar yang sudah dipalin menjadi tepi kerancang. Apabila rangkaian ini putus, maka tidak bisa diperbaiki karena bahan dasar sudah membentuk rangkaian kerancang. Rangkaian kerancang ini dibuat dengan proses harus mengikuti ukuran serta jalur dari desain bordir keseluruhannya. Sedikit saja terjadi kesalahan perhitungan maka jalur desain bordir tidak bisa dipertemukan dengan tepat sehingga hasil bordiran nampak lebih timpang.
Proses pembuatan kerajinan khas Sumatra Barat yang satu ini terbilang rumit. Saking rumitnya hingga orang-orang menyebut bahwa bordiran ini bukan sekedar bordir biasa, tetapi juga sebuah karya seni di mana bentuk kerancang tersebut tidak hanya dapat diaplikasikan pada busana namun bisa sebagai hiasan interior rumah.
Proses pembuatan bordir ini dikerjakan sepenuhnya menggunakan tangan. Sedangkan dengan menggunakan tenaga manusia di mana memiliki faktor kelemahan daya tahan dan kelelahan ditambah pengerjaannya yang rumit, dapat menguras tenaga dan pikiran. Untuk mendapatkan hasil bordiran 75% bisa memakan waktu hingga 3 bulan. Rumitnya proses yang memakan waktu lama pembuatannya ini sebanding dengan kemegahan bordiran yang dihasilkan.
Pada saat akan membuat kerancang sebaiknya memilih kain yang seratnya bagus dan kuat agar pada saat dibordir kainnya tidak mudah robek atau rusak. Kain yang cocok untuk membuat mukena kerancang bisa memakai kain mori dan sutera, kain tersebut selain memiliki serat yang kuat, juga memiliki warna yang bagus dan lembut apabila terkena langsung ke kulit.
Seiring berjalannya waktu munculah ide untuk membuat kerancang instan dikarenakan permintaan yang tinggi namun proses pembuatan kerancang itu sendiri rumit, memiliki tingkat kesalahan yang tinggi, dan juga menyita waktu. Bordir kerancang instan dibuat dengan proses membuat jahitan secara mengelilingi membentuk lingkaran, segitiga, segi empat dan sesuai keinginan. Kemudian bagian tengah lingkaran dilubangi menggunakan alat solder yang sudah dipanaskan. Hasil tusukan solder panas akan menghasilkan lubang yang terlihat seperti kerancang.