Berbagai macam jenis kain kini telah hadir
dipasaran dengan berbagai jenis bahan baku serta warna kain yang beraneka macam.
Untuk dapat memperoleh warna kain yang di ingikan,
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan cara yarn weaving (pencelupan
terhadap benang) sehingga diperoleh yarn dyed, kemudian diproses (dengan
cara weaving atau knitting) menjadi kain dengan desain kotak ataupun
garis-garis.
Pewarnaan kain juga dapat diperoleh dengan cara fabric dyeing yaitu dyeing terhadap kain baik dengan cara batch maupun continuous sehingga diperoleh kain dengan warna solid (tone to tone, polos, satu warna), tone in tone maupun kontras tergantung pada komposisi fiber didalam yarn maupun end usenya dan dapat juga dengan printing.
Dalam pewarnaan
kain tersebut memiliki beberapa macam teknik yang dapat diterapkan supaya dapat
menghasilkan kain yang memiliki warna sesuai keinginan. Berikut macam-macam teknik pewarnaan untuk proses
pembuatan kain:
Yarn dyeing dilakukan dalam bentuk cone maupun bentuk hank
menggunakan package dyeing machine.
Dabric dyeing dapat dilakukan dengan 2 sistem yakni sistem batch
dan juga sistem continous dyeing.
a.
Sistem batch
Sistem ini biasanya digunakan untuk mencelup knitted fabric atau
ligt sampai medium woven fabric dalam bentuk rope yang memerlukan penanganan
lebih hati-hati atau mengkin karena jumlahnya yang terlalu banyak, kebanyakan
menggunakan jet dyeing machine. Pada
system ini meskipun dapat diperoleh kerataan warna yang baik namun akan tetapi
kemungkinan yang dapat terjadi deviasi warna antar batch lebih besar daripada
system continuos.
b.
Sistem continuos
Sistem continuos digunakan untuk mencelup woven fabric (tidak untuk
knitted fabric), dalam bentuk open width (terbuka lebar, bukan rope) dalam
jumlah besar (minimal 100.000 meter). System ini dapat meminimalkan terjadinya
deviasi warna sehingga kerataan warna lebih terjamin.
Cara pewarnaan kain dapat juga dilakukan dengan system printing
sehingga dapat menghasilkan printed fabric (fabric dengan desai tertentu).
Untuk menghasilkan printed fabric pada umumnya menggunakan flat screen printing
machine atau juga rotary screen printing machine.
a.
Flat screen printing digunakan
untuk printing dengan desain geometris atau garis dan memerlukan ketajaman
desain yang tinggi serta dapat bekerja dengan kecepatan + 20-30 meter/menit
b.
Rotary screen printing
digunakan untuk printing dengan desain geometris atau garis dan memerlukan
ketajaman desain yang tinggi, bekerja dengan kecepatan +80 meter/menit
Batik adalah teknik pewarnaan kain secara tradisional, bayak juga digunakan sebagai bahan utama garment, cara memperoleh desain agak berbeda dengan printed fabric. Batik dikerjakan dengan tangan (batik tulis) menggunakan canting atau dengan cap blok (batik cap). Batik tulis memerlukan waktu yang lebih lama dalam pengerjannya. Saat ini banyak diproduksi batik tiruan, yaitu printed fabric dengan desain batik, yang diperoleh dengan cara printing diatas kain dengan desain batik, menggunakan flat screen printing machine atau juga rotary screen printing machine.
Berikut tadi
beberapa cara teknik pewarnaan pada kain yang dapat dilakukan dalam industry tekstil.
Bagi sahabat bahankain yang memerlukan kain untuk membuat pakaian atau untuk
memenuhi kebutuhan kain Anda, bisa cek koleksi kain di website kami ya!