Celana model kulot merupakan salah satu jenis celana yang
tidak lekang oleh waktu karena telah mengalami banyak perkembangan hingga saat
ini. Penggunaan celana kulot tidak hanya terbatas untuk acara casual saja,
namun beberapa model celana kulot juga bisa dipakai untuk menampilkan kesan
smart kasual maupun formal.
Dengan desainnya yang longgar, celana kulot tentu akan sangat
nyaman digunakan. Kulot sebagai model celana wanita juga memberikan kesan chic nan
modis. Saat ini, celana model kulot cukup populer dalam muslimah fashion style.
Dahulu, istilah kulot digunakan untuk menyebut jenis jelana yang panjangnya sampai lutut dan dikenakan oleh pria terhormat di wilayah Eropa. Bentuk celana tersebut lumayan lebar dan longgar, menyerupai rok.
Jika melihat catatan sejarahnya, celana kulot mulai populer
di Perancis pada tahun 1574-1589. Pada masa pertengahan abad ke-19 era
Victoria, kulot diciptakan untuk mempermudah ruang gerak wanita saat berkuda.
·
Tahun 1910-an
Tahun 1911, perancang busana dari Perancis yaitu Paul
Poiret dan rekannya menciptakan celana kulot untuk kaum wanita. Tetapi kala
itu, fashion masih belum bisa menerima celana untuk perempuan karena dianggap
memberikan kesan maskulin.
Alasan ini pun meminculkan beragam kontroversi, bahkan
sejumlah teater melarang keras pemakaian celana model kulot.
·
Tahun 1930-an
20 tahun kemudian, tepatnya tahun 1931, seorang
desainer bernama Elsa Schiaparelli memakai celana kulot di London. Sayangnya,
model celana ini masih belum bisa diterima, tetapi kulot mulai banyak digunakan
untuk keseharian di rumah dan saat bersantai.
·
Tahun 1960-an
Memasuki era 60-an, Norman Norell, desainer asal Amerika
kembali memperkenalkan kulot di sebuah acara mode. Sejak saat itu, kulot dianggap sebagai
gebrakan baru dalam fashion yang membawa perubahan besar pada perkembangan
kulit di dunia mode.
Tak butuh waktu lama, celana kulot menjadi gaya yang
disukai oleh kaum remaja hingga muncul di fashion line Twiggy.
·
Tahun 1980-an
Pesona celana kulot mulai meroket sejak Putri Diana terlihat
memakai celana kulot berbahan velvet pada tahun 1981. Tak pelak celana ini sukses
mencuri perhatian banyak orang.
Putri Diana dikenal sebagai icon fashion yang selalu
membawa pengaruh besar dalam dunia mode. Apapun yang dipakai oleh Diana pun langsung
populer dan menjadi tren, sehingga munculah istilah Diana Effect.
Hingga saat ini, celana kulot masih terus populer dan disukai oleh para perempuan. Brand-brand fashion dunia pun tak ketinggalan mau ketinggalan. Mereka mengeluarkan koleksi celana kulotnya, misalnya saja Celine yang meluncurkan kulot ala tahun 1970-an.
Setelah mengalami perjalanan yang cukup panjang, muncul lah beragam model celana kulot dengan bahan-bahan yang bervariasi. Kini kulot sangat disukai dan banyak digandrungi oleh para wanita.
Model celana berpotongan lebar ini akan membuat si pemakai lebih leluasa dan nyaman saat beraktifitas. Bicara soal kenyamanan, faktor penentunya bukan hanya model tetapi juga sifat bahan kainnya. Oleh sebab itu, ketepatan pemilihan bahan kain untuk membuat celana kulot menjadi satu hal yang sangat penting.
Baca Juga: |
Lalu jenis kain apa yaNg cocok
untuk bahan celana kulot? Nah, kali ini Bahankain.com merangkum beberapa jenis
bahan celana yang sering digunakan untuk membuat celana kulot:
1.
Kain Denim
Karakteristik kain denim yang kuat dan kokoh
menjadikannya salah satu bahan unggulan dalam pembuatan celana kulot. Dahulu
kain denim hanya tersedia satu warna berwarna yaitu biru nila atau indigo. Namun
semakin kesini warna kain denim jauh lebih bervariasi.
2.
Kain Katun
Kain katun adalah kain yang terbuat dari serat alami
yaitu cotton, sehingga akan terasa dingin dan nyaman saat dikenakan. Selain
itu, kain katun dapat menyerap keringat baik dan mudah kering.
Katun memang sudah tak diragukan lagi kenyamanan dan
kualitasnya sebagai material utama untuk berbagai model buasana. Celana kulot dari
bahan katun juga tak lepas dari incaran para fashionista.
3.
Kain Polyester
Kain polyester memiliki karakteristik bahan yang
ringan dan flowly sehingga menjadi bahan favorit untuk membuat celana kulot. Polyester
juga dikenal sebagai jenis kain dengan harga jual yang sangat murah.
Kulot dari bahan polyester ini dapat digunakan dalam
segala kondisi dan situasi. Tapi satu hal yang perlu diingat dari bahan
polyester, yaitu sifatnya kurang menyerap keringat. Selain itu tingginya kandungan
zat kimia pada kain polyester akan kurang cocok untuk pemilik kulit sensitif. Celana
ini dapat dipadukan dengan blouse atau tunik sehingga akan terlihat lebih
cantik.
4.
Kain Linen
Kain linen adalah salah satu jenis kain yang mahal
karena memiliki karakteristik kain yang istimewa dan berbeda dari jenis kain
lainnya. Permukaan linen terasa halus ketika disentuh, agak berkilau dan terkesan
kusut.
Bahan yang terbuat dari serat batang pohon rami ini sangat
kuat, berdaya serap baik dan memiliki fitur anti bakteri alami. Para desainer kerap
menggunakan bahan linen untuk membuat busana berkelas dan berkualitas tinggi. Termasuk celana model kulot.
5.
Kain Drill
Bahan drill memiliki tenunan atau diagonal dengan jalinan
benang yang amat kuat dan rapat. Kain drill yang digunakan untuk membuat celana
kulot biasanya terbuat dari material katun maupun polyester yang berkualitas.
Itulah beberapa jenis bahan kain
yang sering digunakan untuk membuat celana kulot. Pada dasarnya semua busana
akan nyaman dipakai jika dibuat dari material dan proses jahit yang bermutu
tinggi. Tetap teliti sebelum membeli ya, Sobat.
Untuk sahabat bahankain yang
mencari kain untuk bahan celana kulot atau kebutuhan kain lainnya, Anda dapat
cek koleksi kain kami DISINI ya.
Bahankain.com pusatnya tekstil Indonesia menjual berbagai bahan tekstil berkualitas, mulai dari benang, kain mentah, kain mori hingga kain siap jahit. Anda bisa konsultasikan kebutuhan bahan kain pada customer service kami via whatsapp.
Dapatkan bahan berkualitas baik
dengan harga termurah di Bahankain.com.
Anda juga bisa kunjungi online store Mekar Jaya Tekstil yang ada di Shopee dan Tokopedia, langsung klik di bawah ini ya: