Proses beam steel yaitu proses untuk menaikkan beam tenun yang baru
pada mesin tenun dimana jenis konstruksi, jumlah lusi dan lebarnya berbeda dari
konstruksi sebelumnya. Dalam pemasangan beam tenun yang baru ini tidaklah
sembarang orang dapat melakukannya, hanya tenaga kerja yang sudah mendapatkan
pelatihan ataupun yang sudah berpengalaman dalam bidangnya. Hal ini dikarenakan
tingkat kesulitan, tingkat kerumitan, dan kecepatan dalam proses ini sangat mempengaruhi
hasil efisiensi produksi dalam suatu perusahaan tekstil.
Adapun Input dari proses Naik Beam Baru yaitu:
1. Rencana
tenun dari PPIC.
2. Beam
tenun telah dicucuk.
Proses atau cara kerja dari proses naik beam baru
sebagai berikut:
1. Melihat
rencana naik beam baru dari plan PPIC.
2. Potong
benang lusi antara gun dan dropper.
3. Membersihkan
mesin dan areanya.
4. Tarik
gigi take up kemudian tali benang lusi sisa proses sebelumnya.
5. Melepas
sisir, gun, droper, dan penutup sumbi.
6. Menurunkan
beam dari mesin tenun.
7. Beam
steller mengambil beam dari area stock beam sesuai rencana tenun dan mengangkut
menggunakan handlift.
8. Pastikan
shift as beam dan let off licin.
9. Menaikkan
beam baru pada mesin tenun yang akan diproses.
10. Adapun
critical process dalam penyetelan beam adalah :
· Kancing
as beam, baut kencang, beam tidak kocak.
· Beam
feeling dengan gigi beam harus rapat lebih setengah gigi.
· Cam
tappet (eksentrik) dan trade bowl tidak aus dan tidak kendor.
· Bracket
trade lever tidak boleh kendor dan bracket bandol tension kanan dan kiri rata.
· Putar
engkol untuk memeriksa posisi rell otomatis dropper, cek fungsi 6 titik.
· Periksa
tingkat keausan worm gear, jika ada kerusakan segera perbaiki.
· Bosh
as sentral tengah tidak boleh kocak, keluar, panas.
· Penyangga
rell dropper harus rata 10 mm, rell droper licin, dropper harus licin dan bisa
bergerak.
· Shedding
motion kamran rata/ trade lever cam tappet rata 9 inch.
· Jika
pada shuttle race baut putus ditengah
segera perbaiki.
· Duck
bill dengan stop finger lebih kecil 0,4 mm, sisir tidak kocak dan bagian bawah
rata.
· Sudut
sisir 86,5 o .
· Bracket
dan as roll kamran posisi depan belakang kanan kiri harus sejajar.
· Bushing
as roll kamran tidak aus, mur baut adjusting nut tidak kendor.
· Kayu
bawah kamran tidak boleh retak, lower adjusting nut tidak boleh aus atau
kendor.
· As
roll, kamran, rell gun, trade lever ketiganya rata.
· Setting
kamran sesuai standar, tidak kencang tidak kendor, sabuk ditekan tidak boleh
kencang atau kendor.
· Ketinggian
sumbi dengan shuttle race 4 mm, buka tutup sumbi tidak tersumbat/ aus dan
fleksibel.
· Pada
roll parut tidak ada benang melilit, bushing kanan kiri tidak boleh kocak.
· Tidak
ada benang melilit di gigi take up dan take up tidak boleh aus, pick harus
sesuai.
· Pengolian
dan pemaslinan sesuai kebutuhan tidak ada yang terlewat.
· Kebersihan
mesin harus dijaga tidak boleh ada kapas dan sisa benang.
Adapun output yang diharapkan dari proses naik
beam baru yaitu:
Mesin tenun dapat beroperasi dengan baik dan
menghasilkan produk sesuai perencanaan dari PPIC. Setelah selesai melakukan
pemasangan beam tenun yang baru, pengecekan keseluruhan wajib dilakukan,
kekencangan dari baut, pelumasan,dll. Apabila menemukan sperpat yang tidak
sesuai standar harus segera melaporkan pada atasan untuk dapat langsung ditindak lanjuti
supaya dapat diganti dengan yang baru. Demikian artikel mengenai proses beam
stell dalam proses pertenunan, semoga informasi tersebut dapat bermanfaat dan
menambah wawasan Anda.