Pembuatan desain atau desain tekstil pada kain tenun merupakan satu hal yang sangatlah penting dalam industri tekstil. Karena desain inilah yang akan menentukan kesesuaian motif, bagus atau tidaknya kain serta kualitas kain. Semakin bagus desain motif yang dihasilkan maka nilai jualnya juga akan semakin tinggi.
Ada banyak sekali bentuk desain yang juga akan menentukan berapa lama waktu diperukan dalam pengerjaannya. Desain yang dibuat sebelum proses pertenunan berlangsung disebut dengan anyaman. Anyaman adalah suatu motif yang dihasilkan dari silangan antara benang lusi dan benang pakan. Desain ini bersifat permanen karena berupa susunan anyaman benang yang membentuk motif timbul pada kain. Sedangkan desain yang dibuat setelah desain yang dibuat setelah proses pertenunan dapat berupa sablon, printing, batik dan lain-lain.
Desain tekstil pada kain tenun merupakan pola dimana dilakukannya pengulangan baik ke arah vertikal ataupun ke arah horizontal pada suatu kain. Desain pada kain tenun dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Structural Design
Structural design dibuat dan dibentuk pada saat kain dilakukan proses pertenunan. Pembuatan structural design dapat dilakukan dengan jalan mengubah faktor-faktor konstruksi kain seperti anyaman yang bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
2. Surface Design
Surface design dikerjakan setelah kain selesai ditenun. Hal ini menunjukkan bahwa pembuatan design dilakukan diatas kain jadi dengan menggunakan metode-metode tertentu. Pada umumnya surface design dilakukan pada proses penyempurnaan tekstil ataupun finishing
Demikian artikel mengenai pembuatan desain pada kain tenun atau desain tekstil, semoga informasi tersebut dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.