Perempuan selalu identik dengan kecantikan dan sudah menjadi sesuatu yang lumrah dan sangat umum jika kaum wanita punya berbagai macam aksesoris dalam tata cara berpakaian. Salah satunya yaitu selendang atau dalam bahasa Sansekerta disebut sebagai ‘sala’ yang berarti alas dan ruang.
Era Syiwaism
Jauh sebelum itu, kain selendang sempat
menjadi pelengkap buasana yang umum digunakan oleh laki-laki maupun perempuan.
Mereka menyelipkan sala di dalam ikat pinggang untuk digunakan sebagai alas
duduk atau diselempangkan di atas pundak saat berdiri dan berjalan. Kebiasaan
ini terjadi pada masa kejayaan Syiwaism, dimana para penganutnya menjadikan selendang
sebagai lambang kasih sayang. Syiwaism merupakan salah satu cabang agama Budha
yang mempercayai Dewa Syiwa atau Dewa Siva sebagai perwujudan Tuhan Yang Mahakuasa.
Era Brahmanism
Seiring peralihan kekuasaan Kerajaan Singosari ke Majapahit, peradaban Syiwaism mulai digantikan oleh aliran Brahmanism. Hal inilah yang menjadi awal mula pengidentikkan kain selendang pada kaum wanita. Awalnya sala berfungsi sebagai alas duduk layaknya permadani di ruang pertapaan. Para pertapa memakaikan sala pada istri, anak perempuan dan perempuan pertapa lainnya. Istri-istri dan wanita pertapa dalam bahasa Jawa kuno dipanggil dengan sebutan “endang”. Karena pada masa ini setiap perempuan diperlakukan sebagai wong kang ditoto (wanita) atau orang yang ditata.
Sejak saat itulah kain "sala" yang sudah
digunakan para pertapa untuk menata endang (perempuan pertapa) disebut sebagai “selendang”
yang merupakan gabungan dari kata ‘sala’ dan ‘endang’. Sedangkan “sala” yang digunakan
oleh para pertapa dan kaum pria disebut stola. Kain-kain yang digunakan oleh
para pertapa ini tetap berwarna putih untuk melambangkan sebuah kesucian.
Warna jarit untuk selendang dan stola ini tidaklah sama, jadi bukan hal yang sulit untuk membedakan kedua jenis kain ini. Umumnya selendang dengan beraneka warna dan motif yang mencerminkan status sosial wanita. Selendang berbahan halus hanya boleh dipakai wanita berstatus sosial tinggi. Fungsi utama selendang ini yaitu sebagai aksesoris sekaligus penutup bagian leher dan dada untuk mempercantik kepribadian wanita. Tekstur halusnya menjadikan jenis selendang ini kerap digunakan oleh para penari untuk memperindah gerakan gemulainya.
Baca Juga: Makna Dibalik Prosesi Mitoni Dan 7 Motif Kain Jarik Yang Digunakan Pada Tradisi Mitoni |
Sementara perempuan dari golongan rakyat biasa mengenakan jenis selendang yang berbahan kasar namun fungsinya tidak hanya menutup leher dan dada, tetapi juga sebagai gendongan. Tak berhenti di situ saja, di era Brahmaism selendang juga menjadi benda dekorasi yang dipasang mengelilingi ruang khusus perempuan.
Dahulu selendang berbahan halus khususnya
kain sutra didatangkan dari negara China. Ramainya jalur perdagangan nusantara
pun menarik para pedangan lokal untuk turut serta memperjual belikan selendang
sutra. Harga mahalnya seolah terbayarkan dengan kilau indah dan terkstur kain
yang begitu halus serta nyaman saat dikenakan.
Lekatnya daya pikat selendang sutra terbukti dengan kisah selendang sakti milik Diah Pitaloka yang mampu mengalahkan kesaktian para dukun dan ahli mandraguna. Cerita ini pun seolah menjadi bumbu yang memperkuat peredaran selendang pada masa itu. Alur kisahnya juga menjadi sebuah penanda bahwa selendang sakti tersebut tidak bisa dipakai ataupun dimiliki oleh sembarang orang.
Para pria ahli mandraguna sangat ingin
mempersunting wanita yang berkalung selendang sutra. Akhirnya mereka pun menjajal
kesaktian masing-masing untuk menentukan siapa yang berhak memperistri wanita
pemilik selendang sutra. Padahal sebenarnya selendang sutra itu tidaklah sakti, tetapi selempang yang enak dipandang inilah yang membuat pria-pria tersebut terpesona dengan kilau dan keindahannya.
Saat ini hampir setiap daerah di
Indonesia memiliki selendang dengan motif khas mereka. Fungsi selendang pun semakin
beraneka ragam, beberapa diantaranya yaitu:
1. Orang-orang jaman dahulu sering menggunakan
selendang sebagai penutup tubuh bagian bawah.
2. Melindungi kepala dari terik matahari
3. Menggendong anak dan membuat ayunan untuk anak
4. Untuk memudahkan saat membawa barang-barang
5. Pelengkap upacara-upacara yang bermakna sakral
seperti pernikahan, 7 bulanan, kelahiran dan kematian.
6. Selendang juga menjadi bagian penting dalam pertunjukkan
tari tradisional daerah-daerah di Indonesia.
7. Aksesoris busana
Baca Juga: |
Kain selendang yang diperjualbelikan di pasaran umumnya terbuat dari bahan katun dan bermotifkan batik. Ukuran selendang pun bermacam-macam, sesuai dengan fungsi dan penggunaannya.
Sejak jaman dulu, selendang batik
menjadi gendongan bayi favorit ibu-ibu di Indonesia. Meski kainnya tidak
terlalu tebal, tapi tetap kurat dan terasa sejuk saat dikenakan. Biasanya kain
selendang ini mempunyai panjang 2meter dan lebar 1meter. Selain penggunaannya
yang cukup praktis dan mudah, menggunakan selendang untuk menggendong bayi
dinilai mampu mendorong petumbuhan bayi.
Keuntungan menggendong bayi dengan selendang batik
1.
Bayi merasa aman dan sedikit menangis.
2. Bisa mempertahankan suhu tubuh bayi.
3. Mempermudah aktivitas ibu bayi dibanding
menggunakan kereta dorong.
4. Membantu mengatasi nyeri punggung si ibu.
Nah, diantara jenis kain yang paling sering digunakan untuk bahan selendang gendong batik adalah kain mori halus seperti mori prima dan mori primis. Struktur anyaman kain yang rapat akan membuat selendang batik berbahan kain putihan ini menjadi lebih kuat, tidak mudah rusak serta adem saat dikenakan.
Untuk jenis kain katun prima dan
primis ini, BahanKain.com menyediakan dalam bentuk kain mentah dan kain putihan.
Kategori kain mentah ada Kain blacu cotton Prima dan blacu cotton primis. Sedangkan
untuk jenis kain mori atau putihan, BahanKain.com menjual kain mori prima BMS,
mori prima 2 BC, mori primis primissima dan masih banyak lagi.
Info selengkapnya, Sahabat bisa
cek koleksi produk tekstil kami dengan klik Disini.
Atau langsung mengubungi CS kami untuk detail produk dan konsultasi seputar kebutuhan tekstil Anda.
Belanja lebih mudah bisa melalui Shopee dan Tokopedia Mekar Jaya Tekstil di link berikut ini: