Jauh sebelum kemunculan pewarna
sintetis, para pengrajin batik memanfaatkan berbagai jenis tanaman sebagai
bahan dasar pewarna alami kain batik. Variasi warna yang dihasilkan dari tanaman
ini pun masih sangat terbatas dengan intensitas dan ketajaman yang berbeda pada
setiap jenis kain.
Faktor inilah yang menjadi sebab utama kenapa warna dasar kain batik selalu berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sulit untuk menemukan kain batik dengan warna yang sama persis.
Terlepas dari semua itu, penggunaan pewarna alami dalam proses pewarnaan kain batik memang memberikan satu nilai lebih dan keistimewaan tersendiri.
Kain batik dengan pewarna alami biasanya
dijual dengan harga yang terbilang mahal karena proses pembuatannya yang sangat
menguras waktu serta tenaga.
Berbicara tentang pewarna alami dalam industri batik, sebelumnya kita telah membahas beberapa tanaman seperti andong, alpukat, pohon cengkeh, jambu biji dan pohon jati.
Baca Juga: Mengenal Jenis Tumbuhan Untuk Pewarna Alami Dalam Industri Batik Natural Dyes (Bagian 1) |
Nah, kira-kira tanaman apa lagi yang bisa digunakan
dalam pewarnaan kain batik? Yuk, simak pembahasannya!
6.
Kayu Manis
Jika melihat catatan sejarah, dahulu Nusantara ini dijajah karena keberadaan rempah-rempah yang jumlahnya sangat melimpah. Salah satu incaran para penjajah yaitu kayu manis yang seringkali digunakan sebagai bumbu masakan untuk para bangsawan Eropa karena beraroma khas dan kaya rasa.
Kayu manis mempunyai rasa pedas dan manis, berbau wangi serta bersifat hangat. Percaya tidak percaya, jenis bumbu dapur satu ini ternyata bisa digunakan sebagai pewarna alami kain batik lho.
Tumbuhan dengan nama ilmiah Cinnamomum zeylaicum
atau yin xiang (China) ini mengandung beberaoa bahan kimia seperti minyak
atsiri eugenol, safrole, sinamaldehide, tannin, kalsium, oksalat, dammar dan
zat penyamak. Ekstraksi dari batang kayu manis menghasilkan warna kuning pada
kain mori batik.
Disamping itu, kayu manis juga memiliki efek
farmakologis seperti antirematik, penambah nafsu makan dan penghilang rasa
sakit. Kulit batang, daun dan akar dari pohon kayu manis dapat dimanfaatkan
sebagai obat asam urat, keropos tulang, hernia, dan muntah-muntah.
7. Sabut kelapa
Kelapa atau Cocos nucifera L. dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis dan dapat berbuah hingga usia 60 sampai 80 tahun. Julukan “The Tree of Life” memang sangat cocok untuk tanaman kelapa karena hampir semua bagian dari tumbuhan ini dapat dimanfaatkan.
Salah satunya yaitu pengolahan
sabut kelapa menjadi pewarna alami kain batik. Ekstraksi zat pewarna dari kulit
biji kelapa menghasilkan warna merah maroon atau merah yang sangat pekat.
8.
Kulit pohon kelengkeng
Siapa sih yang nggak kenal buah kelengkeng? Tanaman yang berasal dari negara China ini sangat terkenal karena rasa daging buahnya yang manis.
Terlepas dari buahnya, bagian kulit pohon kelengkeng ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk mewarnai kain batik lho.
Dulu para pengrajin batik memanfaatkan kulit pohon
kelengkeng atau Nephelium langsanum W. untuk memberikan warna kuning kehijauan.
Sementara di negara asalnya yaitu China buahnya dikeringkan dan menjadi teh untuk
obat sakit dada.
9. Bunga Kembang Sepatu
Pewarna alami untuk kain batik selanjutnya yaitu bunga dari kembang sepatu yang menghasilkan warna kuning pekat. Kembang sepatu dikenal sebagai jenis tanaman obat karena memiliki efek farmakologis diantaranya yaitu anti radang, menghilangkan pembengkakan, mengeluarkan nanah, dan menumbuhkan sel baru.
Sementara daunnya bisa dimanfaaatkan untuk obat abses, bisul, radang
ginjal, radang sendi dan rematik arthritis.
10.
Bunga kenanga
Kenanga (Cananga odorata) mempunyai beragam sebutan, seperti kananga (Sunda dan bugis), kenanga (Jawa), sandat (Bali), kupa apale (Sumatera Barat), selanga (Gayo), lalingiran (Sulawesi Utara) dan siang sui su (China).
Pohon kenanga mengandung bahan kimia berupa minyak atsiri yang berfungsi sebagai anti-malaria.
Pengolahan bunga kenanga akan menghasilkan warna hijau
alami pada kain batik.
11.
Biji kesumba
Populasi pohon kesumba di tanah Jawa nampaknya tidak begitu banyak, jadi hanya segelintir orang saja yang mengenal pohon ini. Tanaman kesumba memiliki nama ilmiah (Bixa orella L. termasuk tanaman perdu dengan ketinggian 2 hingga 8 meter dan umumnya tumbuh di daerah beriklim tropis.
Biji dari tanaman ini sering dipakai untuk membuat pewarna makanan, mengecat kuku, bahkan sebagai salah satu bahan gincu.
Rebusan biji buah kesumba menghasilkan larutan
berwarna merah yang bisa dimanfaatkan sebagai pewarna merah alami pada kain batik.
12.
Daun Ketapang
Nah, kalau jenis pohon satu ini pasti sudah sangat familiar bukan? Ketapang atay Terminalia catappa Linn. merupakan salah satu jenis pohon raksasa yang mampu mencapai tinggi 40 meter dengan diameter batang hingga 2 meter.
Pohon ini mampu tumbuh di daerah yang panas. Kayu Ketapang sering digunakan untuk membuat kapal karena sifatnya yang ringan dan tahan terhadap air laut.
Bagian dari pohon Ketapang yang bisa diolah menjadi
pewarna alami adalah daunnya. Pengolahan dan ekstraksi daun Ketapang mampu menghasilkan
zat alami berwarna hitam dan dapat dimanfaatkan untuk pewarnaan kain.
13.
Daun Krangkong
Krangkong termasuk golongan tanaman perdu dengan batang sedikit berkayu dan cukup sulit untuk dipatahkan. Tanaman ini sangat mudah kita temukan di daerah pesisir maupun bebatuan yang ada di daerah panas. Pemanfaatan tanaman ini juga beragam.
Rebusan akarnya dapat digunakan untuk terapi, getahnya yang berwarna putih dapat dipanaskan lalu dicampur minyak kelapa untuk membersihkan nanah dan luka.
Daun krangkong yang direbus akan menghasilkan warna hijau
kekuningan dan bisa dimanfaatkan untuk pewarna alami kain batik.
14.
Kunyit
Warna kuning dari rimpang kunyit memang tak hanya baik untuk pewarna makanan tetapi juga bisa diaplikasikan sebagai pewarna alami kain batik.
Parutan rimpang kunyit menghasilkan warna kuning pekat yang sangat bagus untuk pewarnaan kain. Kunyit mempunyai rasa sedikit pahit, agak pedas, dengan bau aromatik dan bersifat sejuk.
Rimpang kunyit mengandung bahan kimia caffeic acid yang mampu
melancarkan darah, meluruhkan kentut dan haid, anti-radang, anti-bakteri, serta
mempermudah persalinan. Kunyit juga bisa merangsang semangat, mengurangi rasa lelah,
anti kejang dan antioksidan.
Nah, itulah beberapa jenis
tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai perwarna alami dalam industri batik. Eits
ini belum selesai ya, nantikan tanaman-tanaman andalan pewarna alami kain batik
di artikel selanjutnya.
Jangan lupa, percayakan kebutuhan
tekstil Anda baik itu benang maupun kain mori untuk batik pada Bahankain.com ya.
Koleksi terlengkap, kualitas terbaik dan harga yang termurah pastinya.
Mau beli kain mori meteran, bisa. Harga spesial khusus pembelian kain putihan secara grosir (minimal 1 roll). Yuk, langsung saja cek koleksi kain mori kami DISINI.
Untuk detail produk, pemesanan dan konsultasi, silahkan hubungi Customer Service kami dengan klik gambar whatsapp.
Masih belum yakin? Cek online store Mekar Jaya Tekstil yang ada di Shopee dan Tokopedia. Sudah banyak yang repeat order juga lho. Cuss, langsung klik di bawah ini aja.