Polyester daur ulang? Kedengarannya aneh ya. Tapi nyatanya serat polyester ini termasuk bahan yang bisa didaur ulang lho. Sehingga kain yang dibuat dari bahan baku polyester daur ulang dapat dikategorikan sebagai sustainable fabric (kain yang berkelanjutan).
Serat polyester sustainable diperoleh dari proses daur ulang botol plastik PET (Polyethylene
therephthalate) yang diolah menjadi serat stapel polyester daur ulang atau rPET(recycle
Polyethylene therephthalate fibre) lalu dipintal menjadi benang polyester. Nah, serat polyester daur ulang atau RPETini bisa diolah menjadi berabagai macam produk. Mulai dari selimut, karpert, tali, sepatu, isian bantal dan masih banyak lagi. Ragam pemanfaatan RPET menjadikannya salah satu alternatif untuk menanggulangi
pencemaran lingkungan akibat limbah botol plastik.
Meskipun dibuat dari bahan daur ulang, kain polyester tetap berkarakter kuat dengan tekstur yang lembut, cepat kering ketika basah dan tidak mudah kusut. Keberadaan pabrik daur ulang botol plastik menyimpan peranan yang cukup besar untuk menciptakan bahan polyester daur ulang yang sustainable.
Sumber: siu-bijiplastik.com
Polyester daur ulang ini tetap
masuk kategori kain sintetis dan sifat kainnya pun sama dengan kain polyester asli
yang dibuat dari biji minyak bumi. Kain polyester daur ulang tetap tahan lama,
tidak mudah kusut, dan bisa dicuci dengan dry cleaning ataupun detergen kimia
berkonsentrasi tinggi.
Dapat disimpilkan bahwa poliester
daur ulang adalah bahan pendukung sustainable fashion atau busana yang
berkelanjutan. Kain polyester recycle bisa menjadi salah satu solusi untuk
mengatasi pencemaran lingkungan. Karena walau bagaimanapun, sampah plastik
telah menjadi salah satu permasalah global yang dihadapi hingga saat ini.
Jenis botol yang digunakan sebagai bahan baku daur ulang polyester adalah botol PET untuk kemasan makanan, minuman, produk perawatan pribadi, dan kebutuhan lainnya. PET atau polyethylene terephthalate merupakan jenis serat poliester bahan plastik yang aplikainya terus meningkat dalam ruang industri.
Sumber: m.medcom.id
Serpihan botol PET daur ulang
tersedia dalam berbagai warna seperti biru tua, biru, bening, hijau, dan lain-lain
ini bisa diolah menjadi berbagai produk yang seharusnya terbuat dari poliester.
Kesadaran konsumen mengenai kondisi lingkungan memungkinkan peningkatan
permintaan serpihan PET. Potongan dan serpihan botol PET juga bisa diolah menjadi serat stapel poliester daur ulang atau rPET lalu diproses kembali untuk menghasilkan benang pintal maupun benang
jahit.
1.
Sortir
Proses produksi serat polyester daur ulang dimulai
dari proses sortir atau pemilahan bahan baku. Dalam hal ini, botol PET dikelompokkan
berdasarkan fraksi warna yang berbeda.
·
PET transparan atau tidak berwarna
·
PET berwarna biru dan hijau
·
Lalu sisanya digolongkan dalam fraksi warna
campuran.
2.
Setelah proses sortir, kontaminan botol PET seperti
sisa produk, tutup botol, label dan bagian-bagian lainnya dibuang hingga menyisakan
botol yang terbebas dari kotoran.
3.
Selanjutnya botol-botol tersebut dihancurkan lalu
diberikan tekanan dengan mesin pressing menjadi serpihan botol PET. Serpihan
botol PET ini bisa diolah menjadi polyester stapel yang dapat digunakan sebagai
bahan baku pakaian, selimut, bantal, karpet dan lain sebagainya.
4.
Kemudian serpihan botol ini dicuci sampai benar-benar
bersih.
5.
Produsen serat polyester daur ulang
memasukkannya ke mesin pemintalan leleh atau Melt Spinning. Dalam mesin
ini serpihan botol PET akan melalui proses pemanasan, peregangan dan dilewatkan
spineret lalu diberikan udara dingin. Setelah itu, serat polyester daur ulang dirapikan,
direntangkan dan ditempatkanpada gulungan besar.
6.
Serat ini pun bisa langsung digunakan untuk membuat
berbagai macam produk.
Sebenarnya karakter serat RPET tak jauh berbeda dengan serat poliester asli dari bijih minyak bumi. Namun, proses pembuatan polyester daur ulang membutuhkan lebih sedikit sumber daya. Dengan minimnya biaya energi dan bahan baku, produksi serat polyester daur ulang bisa mendatangkan keuntungan yang lebih signifikan.
Sumber: jw.weihighpsf
Disisi lain, benang pintal polyester daur ulang juga dinilai mampu menekan populasi limbah botol plastik yang berdampak buruk terhadap lingkungan alam dan biota laut. Selain itu, serat poliester recycle (RPET) juga berkontribusi dalam upaya pengurangan ekstraksi minyak mentah dan gas alam dari bumi dalam pembuatan plastik.
Dampak lingkungan dari
memproduksi kain PET daur ulang / benang jahit jauh lebih rendah daripada untuk
serat polyester asli. Hal ini karena produksi poliester daur ulang membutuhkan
energi 76% lebih sedikit dengan output CO2 71% yang juga lebih sedikit serta
dapat penggunaan kembali air dalam produksi.
Oleh sebab itu, RPET fiber bisa
dikategorikan dalam serat berkelanjutan atau sustainable yang tak hanya
bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga sangat menguntungkan produsennya.
Sumber: indonesian.alibaba.com
Benang adalah untaian panjang
sekumpulan serat memanjang yang diproduksi dengan menempatkan serangkaian serat
stapel atau satuan filamen. Untuk membentuk jalinan terus menerus dari serat
yang tumpang tindih, serat stapel maupun filamen yang diberi antihan, puntiran
atau twist dan menghasilkan benang pintal.
Benang pintal rPET biasanya terbuat
dari 100% polyester daur ulang atau kombinasi polyester daur ulang dengan serat
lainnya seperti kapas (T/C) atau rayon (T/R). Dalam hal ini persentase polyester
tetap lebih besar dari campurannya, sehingga karakter serat polyester nya akan lebih
mendominasi.
Benang pintal ini pun bisa
digunakan untuk industri kain rajut, kain tenun maupun benang jahit dan benang
bordir.