Sahabat Bahankain pasti tahu apa itu
kreketan atau Velcro, kan? Yaps, Velcro adalah sejenis perekat kain yang kerap
dipasang pada sepatu anak-anak, sepatu kets, jaket, tas maupun busana. Keberadaan
Velcro bisa menggantikan ritsleting maupun kancing pakaian.
Velcro terbagi menjadi dua sisi
dimana sisi pertama menyerupai pengait sedangkan sisi lainnya berupa kumpulsn serat
halus. Ketika disatukan, bulu halus akan tersangkut pada pengait dan menempel, kemudian
setelah ditarik maka terdengar suara yang khas.
Masyarakat Indonesia menyebutnya
kreketan karena mampu merekatkan (rekat) dua permukaan benda dan menimbulkan
bunyi ‘krek’.
Perekat unik ini sudah sangat
familier dan sering digunakan dalam keseharian kita. Tapi apakah kamu tahu bagaimana
awal mula pemakaian Velcro? Simak pembahasannya yuk!
Sejarah Velcro dimulai pada tahun
1941 tepatnya saat George de Mestral seorang insinyur berkebangsaan Swiss pulang
dari berburu di gunung Alpen. Sesampainya di rumah ia melihat ratusan biji buah
burdock menempel pada pakaian dan bulu anjingnya.
Karena penasaran, George meletakkan bajunya dibawah lensa mikroskop dan mulai mengamati. Dia menemukan ratusan pengait pada biji burdock yang menyangkut di serat kain dan bulu atau rambut.
Sumber: www.ruparupa.com
Sejak penemuan tersebut, munculah
keinginan George de Mestral untuk menciptakan sebuah alat yang bisa menyatukan
dua benda. Ia menghabiskan waktu hampir sepuluh tahun untuk menyempurnakan temuannya.
Velkro baru dipublikasikan secara massal pada akhir tahun 1950-an. Lima tahun
berselang George akhirnya berhasil mendapatkan hak paten (1955).
Sebenarnya, nama Velcro adalah
merk atau brand yang diberikan George de Mestral. Istilah itu merupakan gabungan
kata ‘velours’ dan ‘crochet’ berasal dari bahasan Perancis berarti kaitan.
Velcro edisi pertama dinilai
kurang praktis karena berbahan dasar serat katun. Namun, modern ini perekat velkro
banyak dibuat dari bahan nilon dan poliester sehingga penggunaannya
makin mudah.
Popularitas Velkro mulai meroket setelah NASA (National Aeronautics and Space Administration) dan organisasi militer Amerika Serikat mengaplikasikan perekat ini di pakaiannya. Berbekal pengalaman selama 50 tahun lebih, perekat Velcro sukses mengantongi 400 hak paten di seluruh dunia.
Velcro kerap dipasang pada beragam
keperluan anak seperti pampers, sepatu, dan topi. Namun di satu sisi banyak
orang mengeluh karena suara velcro ketika dibuka.
Atas dasar itulah, kini sudah
dikembangkan jenis kain perekat, kreketan atau velcro yang minim bahkan sama
sekali tidak menimbulkan suara ‘sobekan’.
Selain menempel di produk-produk
harian, perekat velcro juga dijual dalam bentuk kain, tali, strap serta
gulungan tape.
Kelebihan velkro:
1.
Pemakaian barang yang dilengkapi perekat velcro akan
lebih mudah dan praktis.
2.
Besifat fleksibel sehingga ukurannya mudah
disesuaikan dengan lingkar perut bayi.
3.
Harga murah dibanding snap
Terlepas dari berbagai fitur
unggulnya, perekat velcro punya satu kelemahan yang sulit diatasi yaitu
1.
Mudah terlepas apalagi saat dipakai anak-anak
yang aktif bergerak.
2.
Daya rekat velcro akan melemah seiring frekuensi
penggunannya
3.
Sisi kasar velkro bisa merusak serat kain jika tidak
berhati-hati
Nah, itulah sekilas tentang velcro,
si perekat serbaguna yang punya berjuta manfaat. Sudah nggak penasaran lag ikan,
Sob? Semoga bermanfaat ya.
Temukan beragam tips, peluang usaha,
info dan pengetahuan tekstil di Blog Bahankain.com. Follow juga instagaram kami
di @bahankain.com biar nggak ketinggalan informasi terupdate seputar produk dan
promo menarik.