Pernah mendengar istilah rib? Rib disebut juga bur adalah jenis bahan yang umum diaplikasikan pada kerah kaos dan manset pada jaket. Jika kamu memperhatikan detail kain rajutan
elastis di bagian kerah kaos, ya itulah yang disebut rib.
Lalu, sebenarnya kain rib itu apa
sih? Simak ulasan lengkapnya berikut ini yuk!
Bur atau rib adalah kain yang proses pembuatannya menggunakan teknik ribbing knit sehingga membentuk sebuah alur ke arah vertikal. Disebut juga Double-knit' karena proses rajutnya membutuhkan dua seta jarum yang saling berkaitan. Jenis rajutan ini bersifat elastis sehingga bisa melar (ke arah lebar kain) lalu kembali ke panjang semula. Regangan melintang kain rib sangat bagus dan hampir tidak mampu memanjang.
Sumber: www.sablonjogjaid.com
Bahan baku kain rib sendiri berupa
cotton, polyester, wol, atau campuran katun dan polyester. Seperti kain lainnya,
jenis dan warna rib cukup bervariasi. Mulai dari warna-warna pastel seperti
nude, cream, milo, beige, sedang, hingga warna pekat seperti merah maroon,
hijau botol dan masih banyak lagi. Warna-warna tersebut tergolong lebih awet
dan tidak mudah luntur khususnya jenis kain rib polyester.
Rib knit tak hanya diaplikasikan
pada leher kaos, tetapi juga di ujung lengan dan bawah hoodie atau sweater (disebut bur), serta
ujung celana training. Bahkan, akhir-akhir ini banyak produsen menggunakan kain
rib sebagai bahan utama dalam pembuatan kaos lengan panjang, cardigan, tunik, manset,
dress, baju-baju ketat serta model pakaian lainnya.
Busana berbahan kain rib akan menciptakan gaya kasual dan memberikan nilai kenyamanan tersendiri. Tak heran kalau akhirnya produk-produk tersebut digemari banyak orang, dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Dengan fleksibilitas yang baik dari
proses rajut pada produksi kain rib, pakaian berbahan dasar kain rib akan memiliki
beberapa keunggulan seperti:
·
Lentur dan cepat kembali ke bentuk semula setelah
deformasi (perubahan bentuk) dan
·
Terasa lembut saat bersentuhan dengan kulit
·
Tidak mudah kusut
·
Kain rib dengan kandungan serat polyester terasa
ringan dan cepat kering
Jika didasarkan pada bahan bakunya, jenis kain rib terbagi menjadi beberapa jenis seperti rib PE, cotton, CVC, wol, CVC, TC serta campuran material lainnya.
Namun jika didasarkan pada
karakter rajutnya, bahan rib dibedakan menjadi rajut sempit (1x1), lebar (3x3),
lebar tidak rata (2x3) dan rajut tubular. Angka pertama menunjukkan pada jumlah
baris dengan jahitan rajut (atas), angka kedua adalah jumlah baris dengan
jahitan purl (bawah).
Berikut penjabarannya:
1.
Rib Rajut 1×1
Kain ini dibuat
dengan jahitan rajut dan purl bergantian. Jadi akan nampak sebuah tonjolan dari
tusuk rajut diikuti tonjolan tusuk purl lalu tonjolan lain, dan
seterusnya. Kain rib jenis ini mampu mempertahankan bentuk dan terlihat
sama persis di kedua sisinya.
2.
Rib Rajut 2x2
Tak jauh berbeda dengan rib 1x1, rajutan rib 2x2 juga mempunyai
tonjolan berukuran sama. Bedanya kain tonjolan itu berasal dari dua jahitan
rajut dan dua jahitan purl.
3. Rib 2x1
Sumber: biggo.id
Jenis rajutan 2x1 dibuat menggunakan pola dua jahitan
rajut disusul satu jahitan purl. Karakter kain jenis ini lebih tebal dibandingkan
rajutan rib 1x1.
4.
Tubular Rib Knit
Kain Rib Knit tubular dibuat dalam bentuk tabung, tanpa
tepian yang dianyam. Tipe rajutan ini memiliki sejumlah kelebihan yaitu:
·
Dapat digunakan untuk membuat pakaian tanpa
jahitan atau baju-baju ketat
·
Nyaman di kulit
·
Kemungkinan robeknya kecil
Rib tubular umumnya berbahan dasar 100% katun dan kerap dimanfaatkan
dalam produksi ikat pinggang, ikat leher, keliman, dan manset.
Itulah pembahasan tentang pengertian serta jenis-jenis kain rib alias bur. Satu hal lagi yang perlu kamu tau bahwa karakter rajutan rib/bur berpengaruh terhadap elastisitas dan nilai melarnya.
Sebaiknya pastikan persentase
regangan saat kamu hendak membeli kain. Sebab faktor ini menentukan seberapa
banyak kain akan bertambah lebar saat dipakai.