Block printing adalah seni pencetakan
motif yang dilakukan secara manual dan mengandalkan peralatan-peralatan
tradisional. Dalam aplikasinya, teknik cetak ini menggunakan kayu atau
logam yang diukir membentuk corak-corak tertentu untuk dicetak pada kain serta
media lain.
Metode cetak tradisional ini menghasilkan
sebuah karya seni yang indah dengan detail rumit, tampak nyata dan unik. Seperti apa penampakannya? Simak ulasan berikut ini ya!
Block printing diperkirakan sudah
ada sejak abad ke-4 SM. Teknik cetak kain ini diyakini berasal dari India lalu
menyebar ke berbagai negara seperti Cina, Jepang, Timur Tengah dan Eropa.
Awalnya, block printing digunakan untuk mencetak teks di kitab suci atau manuskrip. Namun seiring berjalannya waktu, seni cetak blok bertransformasi jadi metode penciptaam pola-pola indah pada kain.
Gaya block printing setiap
peradaban dikembangkan sesuai udaya, kepercayaan, dan kebutuhan mereka. Selama
berabad-abad, teknik cetak ini terus mengalami perubahan seni cetak modern dan
desain tekstil.
Berikut sejarah dan perkembangan teknik
block printing di berbagai negara:
1. India
Block printing diperkirakan sudah ada sejak abad ke-4
SM. Dahulu, teknik ini digunakan untuk mencetak teks suci dan manuskrip. Orang
India kuno menggunakan cetakan kayu yang diukir dengan tangan untuk mencetak
teks dan gambar pada kain katun, sutra dan kertas.
2. Cina
Kuno
Karya block printing muncul di Cina sekitar abad ke-2 SM.
Salah satu buktinya yaitu "Buku Seribu Karakter" yang dibuat pada
abad ke-7 M oleh Bi Sheng. Buku ini terdiri dari lembaran tipis yang dicetak menggunakan
blok kayu yang diukir.
3. Mesir
Kuno
Di Mesir, block printing muncul pada abad ke-4 Masehi.
Cetakan kayu dan batu digunakan untuk mencetak motif maupun tulisan di kain dan
kitab-kitab.
4. Jepang
Kuno
Berlanjut ke Jepang dimana metode pencetakan manual
mulai dikenal pada abad ke-8 oleh para biksu. Mereka menggunakan teknik ini pada
kain sutra dan gambar religius. Memasuki abad 17 dan 18, cetakan kayu atau disebut
"Ukiyo-e" mencapai puncak kepopulerannya di Jepang.
5. Eropa
Seni cetak tradisional mulai berkembang di negara-negara Eropa sekiranya abad
ke-12 karena hubungan dagang dengan Timur Tengah dan Asia. Block printing
menjadi bagian dari revolusi percetakan di Eropa Setelah penemuan mesin cetak
oleh Johannes Gutenberg pada abad ke-15. Hal itu memungkinkan produksi teks maupun
gambar secara massal, cepat dan akurat.
6.
Indonesia
Sedangkan kemunculan
teknik block printing di Indonesia tak lepas dari pengaruh negara-negara lain. Hubungan
dagang yang kuat antara Indonesia dan India membawa masuk teknik block printing
ke wilayah pesisir. Pola-pola awal batik menggunakan cetakan kayu yang masih dilakukan
secara manual.
Tiongkok juga
berperan penting dalam perkembangan seni membatik dengan metode block printing.
Selama abad ke-7 masehi, negara ini membawa seni cetak kayu dan kain sutra berhiaskan pola-pola
cetakan.
Proses block printing dimulai dengan pembuatan cetakan kayu atau logam. Jenis kayu yang digunakan pun harus berkarakteristik padat dan berdaya tahan tinggi setelah penggunaan berulang seperti kayu teak. Plat cetak block printing umumnya juga dibuat dari material tembaga dan linoleum.
Seorang seniman atau pengrajin
yang terampil mengukir motif yang diinginkan pada permukaan cetakan. Kemudian cetakan
tersebut diberi tinta atau pewarna dan ditekan atau digulung ke permukaan kain.
Setelah cetakan selesai, kain yang akan dicetak dihamparkan rata dan diberi
lapisan tinta atau pewarna tekstil.
Sebelumnya, para artisan mengukir
balok yang akan digunakan palu kecil, pahatan, dan bor. Mereka mencuci bersih
kain dari serat pati (starch) sebelum diwarnai kemudian diberi lapisan
lem atau diputihkan (sesuai jenis tekniknya).
Teknik block
printing pewarna alam, seperti buah delima kering, jaggery (sejenis
gula aren khas India), gom (getah kayu), dan kotoran kambing untuk warna hitam,
merah, dan krem yang khas. Setelah diwarnai, kain akan dijemur, dicuci kembali
untuk menghilangkan warna berlebih, dan dijemur kembali. Setelah kering, kain
akan disematkan di atas sebuah meja untuk dicetak.
Cetakan ditekan dengan hati-hati agar
motifnya tercetak secara jelas di permukaan kain. Beberapa desain mungkin butuh
lebih dari satu jenis cetakanuntuk menciptakan corak yang lebih kompleks dan
warna-warni.
Mekanisme block printing
terbagi ke dalam tiga sub-teknik, yaitu:
1.
Discharge printing
Dalam metode
ini kain diwarnai terlebih dahulu. Lalu bagian yang akan diberi pola akan
diberi bahan kimia (klorin atau hidrosulfit) untuk menghapus pewarna. Setelah
pewarna terangkat, motif pun mulai dicetak kemudian diwarnai ulang.
2.
Immediate block printing
Immediate
block printing hanya diaplikasikan pada kain katun atau sutra. Sebelum dicetak,
kain akan diputihkan lalu kembali diwarnai sesuai kebutuhan. Block
printing akan dilakukan sebanyak dua kali yaitu untuk membuat sketsa
pola dan mewarnai pola tersebut.
3.
Resist printing
Prinsip pembuatan
resist printing sama dengan teknik batik cap. Teknik ini membutuhkan pasta
khusus untuk membentuk pattern sesuai desain yang dibuat. Sebelum dimasukkan ke
dalam pewarna, bagian kain yang tidak ingin diwarnai akan dilapisi dengan
sebuah campuran menyerupai lem dari resin atau tanah liat.
Saat masuk ke
proses pewarnaan, pasta tersebut akan menghalangi penyerapan zat warna sehingga
terbentuklah motif dari warna dasar.
Katun adalah
bahan yang paling umum digunakan dalam block printing. Karakter kainnya lembut
dan mudah menyerap tinta atau pewarna tekstil menghasilkan pola cetakan yang
jelas dan tajam.
2.
Sutra
Kilau dan
kehalusan kain sutra memberikan kesan elegan. Dengan kemampuan menyerap zat
warna, penerapan teknik block printing pada kain sutra menghasilkan pola yang cerah
dan intens.
3.
Linen
Block printing
pada linen menghasilkan hasil cetak yang tajam dan tahan lama. Tekstur unik kain
linen memberikan kesan kasual yang menarik pada karya seni cetak.
4.
Rayon
Kain rayon
memiliki serat halus dan menyerap bahan warna dengan baik. Sehingga penerapan teknik
cetak blok pada kain ini menghasilkan corak yang jelas dan berwarna cerah.
Selain kain-kain di atas, block
printing juga dapat diaplikasikan pada bahan sutra buatan, chiffon, poplin, dan
kanvas. Pemilihan jenis kain tergantung pada preferensi pribadi, kegunaan
produk serta efek yang ingin dicapai.
Jangan lupa, selalu percayakan
kebutuhan kain dan tekstil Anda pada Bahankaincom ya. Kami menyediakan ragam
jenis kain berkualitas yang cocok untuk berbagai keperluan Anda. Khusus untuk teknik block printing, Sahabat bisa menggunakan jenis kain putihan berbahan dasar serat-serat alami. Sebagai bahan pertimbangan,
Sahabat Bahankain bisa cek koleksi kain kami di Kategori Produk ya.
Dapatkan solusi dan penawaran harga terbaik dari Customer Service kami.
Belanja lebih praktis via Shopee dan Tokopedia di store Mekar Jaya Tekstil.