Wool merupakan salah satu bahan
busana yang paling diminati saat musim dingin tiba. Terutama di negara-negara beriklim lembab (subtropis) seperti Australia, China, Korea Selatan dan Jepang. Selama ini kebanyakan orang
mengetahui bahwa wol hanya dihasilkan oleh domba. Padahal, ia bukanlah
satu-satunya lho.
Ada banyak hewan yang bulunya
dapat diolah sedemikian rupa menjadi serat wol. Itulah yang membuat kain wol
mungkin punya sifat dan karakter berbeda. Baik dari segi kepadatan serat,
warna, kilau maupun ciri khas lainnya. Ada yang handfeelnya sangat halus, ada juga
yang terasa sedikit kasar ketika bersentuhan dengan kulit.
Nah, berikut beberapa hewan yang
menghasilkan wol dengan masing-masing karakteristiknya:
1.
Domba Merino
Selama ini, domba merino dikenal sebagai penghasil
serat woll yang paling populer. Meskipun dari seekor domba hanya setengah bulu awal
yang bisa digunakan untuk bahan pakaian.
Wol merino memiliki diameter hingga 17 mikron. seratnya halus, tahan lama dan tidak mudah aus. Bahkan merino dianggap sebagai jenis wol yang paling lembut, paling berkualitas dan populer di kalangan brand-brand pakaian berkelas menengah keatas.
Sumber: https://www.lasochen.co.il/
Uniknya lagi, serat ini tak hanya digunakan sebagai bahan
pakaian tetapi juga diaplikasikan pada pembuatan alas kaki serta campuran
skincare. Sebab, bulu domba ini mengandung senyawa lanolin yang mampu melembutkan
dan melembabkan kulit.
Berbeda dengan eol dommba Indonesia, seratnya lebih
kasar dengan diameter lebih besar sehingga kurang cocok utnuk bahan pangan.
2.
Kambing Kashmir
Sesuai namanya, kambing kasmir adalah penghasil wol yang tak kalah berkualitas yaitu wol cashmere. Bahan inilah yang kerap dipilih untuk bahan mantel atau syal-syal mewah dengan harga cukup mahal. Meski daya tahannya tak sebagus wol domba, tapi karakter kain wol Kashmir ini lebih jalus dan lembut di kulit.
Sumber: https://id.pngtree.com/
Bulu kambing kasmir juga menghasilkan serat berkilau
yang khas dan mewah. Memiliki diameter sekitar 18 mikron, serat ini ocok
dikombinasikan dengan serat mahal lain untuk membuat kain yang berkilau unik.
Serat wol kashmier dipanen dari lapisan terbawah
bagian leher kambing dan perlu disisir selama satu hingga dua pekan. Seekor kambing
rata-rata mampu menghasilkan 150 gram wol setiap tahunnya.
3.
Kambing angora
Berikutnya ada kambing angora yang menghasilkan wol mohair. Bentuknya keriting yang khas karena didapat dari lapisan atas bulu pelindung dan sering tercampur lapisan bawah. Diameter seratnya sekitar 20-40 mikron.
Sumber: https://www.idntimes.com/
Mohair terbaik dipanen dari tiga pencukuran pertama
kambing anggora yang dibudidayakan dalam skala jauh lebih kecil dibandingkan
domba. Hal itu membuat harga mohair jadi jauh lebih tinggi. Seekor kambing
mampu menghasilkan hingga 3 kg mohair setiap tahunnya.
4.
Alpaka
Hewan alpaca mempunyai bulu yang tebal, sangat halus dan lembut. Karakter itulah yang mendasari pengolahan bulu alpaca menjadi serat wol dan digunakan sebagai bahan pakaian. Wol alpaca juga disukai para pengusaha mode karena sifat seratnya sangat fleksibel.
Sumber: https://www.nationalgeographic.com/
Biasanya, seekor alpaca dewasa mampu menghasilkan 2kg
sampai 4,5 kg bulu per tahun. Diameter serat wol alpaca cukup bervariasi yaitu
mulai 15 hingga 40 mikron. Sayangnya, wol dengan diameter lebih dari 30 mikro
cenderung kasar dan bisa menyebabkan gatal sehingga kurang cocok dijadikan
sebagai bahan pakaian.
Beda jenis alpaca, beda pula kualitas wol yang
dihasilkan. Alpaca suri termasuk jenis yang sangat langka sehingga harganya
sangat mahal. Dalam setahun, hewan ini dapat menghasilkan 3,5 kg wol.
5.
Kelinci angora
Selain kambing angora, ternyata wol juga bisa dipanen dari kelinci angora lho. Hewan lucu nan menggemaskan ini dikenal sebagai penghasil serat wol yang tahan lama.
Sumber: https://www.idntimes.com/
Bulu kelinci anggora dipanen saat pergantian kulit yang
umumnya terjadi sebanyak tiga atau empat kali setahun. Tak jarang para
pembudidaya juga memanennya dengan gunting biasa. Wol kelinci angora bisa
dicampur dengan jenis wol lain guna meningkatkan kelembutannya.
6.
Unta
Meski namanya jarang terdengar, rupanya unta juga salah satu hewan pengasil serat wol. Di Mongolia, bulu hewan ini sering digunakan untuk membaut rumah yurt, karpet cine dan diolah menjadi wol.
Sumber: https://techno.okezone.com/
Biasanya unta dicukur setahun sekali dan menghasilkan
sekitar 9 kg wol. Lapisan bawah bulu unta mempunyai sifat isolator yang baik
dan sangat lembut. Namun, di satu sisi Sehingga hanya dimanfaatkan pada
pembuatan syal, sarung tangan maupun kombinasi pada jaket.
7.
Llama
Llama adalah kerabaat dekat alpaca. Mereka juga bisa dikawinkan silang tapi ukuran badan llama lebih besar dibandingkan alpaca dan biasanya tidak dibudidayakan untuk diambil seratnya. Di negara asalnya, Amerika serikat kembaran alpaca ini lebih sering dimanfaatkan sebagai hewan pengangkut.
Sumber: https://mysticado.com/
Namun karena lama berbulu lebat, bulunya bisa dicukur
setahun sekalu lalu diolah menjadi benang atau permadani. Tak kurang dari 3kg
wol bisa didapatkan setiap kali mencukur hewan ini. Hasilnya ada yang kasar,
ada juga yang halus. Wol llama kasar biasanya dipakai untuk membuat tali dan
permadani. Sedangkan wol yang lebih halus bisa dipintal jadi benang halus lalu
dijadikan bahan pakaian.
8.
Vicuna
Selanjutnya ada hewan penghasil wol paling langka dan paling berharga di dunia yaitu vicuña. Hewan nasional Peru yang juga sepupu llama liar ini hanya ditemukan di daerah dataran tinggi Pegunungan Andes. Vicuña tidak dibiakkan, jadi mereka harus ditangkap sementara dari alam liar agar bisa diambil bulunya setiap tiga tahun sekali. Kurun waktu tersebut memungkinkan bulu vicuna tumbuh kembali sepenuhnya dan mereka tetap nyaman di iklim yang paling keras sekalipun.
Sumber: https://spanish.xinhuanet.com/
Serat wol vicuña sangatlah halus, diameternya hanya
sekitar 8-14 mikron. Tiap ekor vicuna hanya dapat menghasilkan 200 gram hingga
500 gram wol. Dari angka tersebut, bisa dibayangkan betapa lembut dan
berharganya selembar kain wol vicuña. Wajar kalau dianggap sebagai serat alami
terbaik di dunia!
Karena faktanya serat vicuna memang lebih lembut dari
kasmir dan lebih elastis dari sutra. Bobotnya pun ringan dengan sifat insulasi
yang baik sehingga cocok untuk pakaian musim dingin.
9.
Yak
Terakhir ada hewan yang mendiami daratan Himalaya, Asia Tengah bernama yak. Badannya mirip sapi tapi bulunya panjang hidup. Yak dicap sebagai hewan terbesar penghasil serat wol dengan kualitas yang tak kalah bagus dari jenis wol lain.
Sumber: https://www.idntimes.com/
Hewan yang awalnya hanya diambil daging, susu dan
kulitnya ini mulai dipanen bulunya untuk diolah menjadi benang. Wol yak
terkenal karena kelembutan, kehangatan serta daya tahannya.
Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa orang inin mencoba bulu
makhluk bertubuh besar ini? Namun faktanya, serat yak sangat halus dan lembut
sebab diameternya sekitar 16-18 mikron. Wol yak juga ringan, mampu mempertahankan
suhu hangat tubuh dengan sangat baik dan tahan lama. Itulah kenapa jenis wol
ini jadi bahan unggulan dalam pembuatan busana luaran, selimut serta kebutuhan tekstil
lain.
Itulah hewan-hewan penghasil
serat wol yang tersebar di berbagai belahan dunia. Sekarang sudah tahu kan
kalau domba bukan satu-satunya hewan penghasil wol.
Hanya saja, kebanyakan wol ada di
pasaran terbuat dari bulu domba karena hewan ini banyak ditemukan di berbagai
tempat dan mudah dibudidayakan. Semoga bermanfaat ya!