Gaya pakaian menjadi salah satu
patokan untuk mengekspresikan diri dan merangkai penampilan sesuai momen
ataupun acara. Ada kalanya saat kita sedang bersantai dengan baju-baju kasual
tapi mendadak ada agenda yang menuntutmu berpenampilan lebih rapi. Daripada
bingung mencari stok pakaian formal di lemari, lebih baik kamu memilih gaya
smart kasual.
Smart kasual adalah style yang
menggabungkan item-item formal dan outfit santai. Gaya ini banyak digandrungi
generasi muda karena memancarkan kesan tersendiri. Paduan tersebut menciptakan
kesan penampilan seseorang yang cerdas dan nyaman. Lantas, apa itu gaya smart
casual? Dan bagaimana padupadannya?
Secara harfiah, smart casual adalah gaya berpakaian yang rapi, konvensional, namun cenderung tidak formal. Istilah tersebut juga merujuk pada kode berpakaian seseorang saat menghadiri acara, pesta, dan pergi ke tempat kerja yang tidak terlalu resmi, tapi juga tidak begitu santai.
Kata ‘smart casual’ sendiri tercatat pertama kali dalam surat kabar lowa edisi tahun 1924 berjudul The Davenport Democrat And Leader. Istilah tersebut digunakan untuk menyebur gaun tanpa lengan.
Sumber: https://www.linovhr.com/
Popularitasnya meningkat seiring
kebangkitan Silicon Valley dan pada era Zoom pandemi. Gaya smart kasual pada
masa itu identik dengan penggunaan sweater
turtleneck dan jeans hitam. Seiring berjalannya waktu, style ini berevolusi
jadi salah satu cara paling standar untuk berpakaian di tempat kerja. Hal
tersebut mencerminkan perubahan sikap terhadap cara kerja agar tidak terlalu
kaku atau formal
Meski ada istilah kasual, bukan
berarti kamu bebas memilih pakaian apapun. Karena pada intinya, smart kasual menyangkut keseimbangan
antara gaya santai dan formal. Kalau masih ragu, gunakan opsi paling aman
dengan memakai busana yang lebih smart
alias sedikit resmi.
Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa smart casual adalah keseimbangan antara gaya kasual dan formal. The next level dari gaya kasual tapi lebih santai dibandingkan gaya formal. Jika pada gaya casual seseorang memakai t-shirt, jogger pant, dan sneaker, maka untuk gaya smart casual mereka bisa memilih polo shirt, celana chino, dan sepatu pantofel.
Meski demikian, jangan terlalu
berlebihan dalam hal berpakaian ya. Sesuaikan dengan aktivitas atau kegiatana yang
akan kamu ikuti. Lebih jelasnya, berikut tujuh fashion item untuk tampil dalam nuansa smart casual!
1.
Blazer dan jaket
Blazer adalah model pakaian yang lebih "serius" dan sangat cocok dengan gaya smart casual. Tapi, jangan pula memilih desain yang terlalu resmi seperti setelan jas khusus kerja ataupun tuxedo.
Busana luaran seperti jaket bomber atau trench coat
juga bisa diandalkan untuk menampilkan gaya smart
casual. Selain potongan sederhana, jangan selalu terpaku pada warna-warna
monokrom. Cobalah nuansa biru yang lebih berani, burgundy, cokelat tanah atau corak-corak
sederhana. Meski demikian, kamu tetap perlu menghindari warna atau motif yang
terlalu mencolok.
2.
Kemeja
Pilihan gaya smart casual berikutnya yaitu kemeja. Dalam hal ini, kemeja berpotongan klasik dengan satu warna agar lebih aman dan mudah dikombinasikan bersama outfit lain.
Perpaduan kemeja polos dengan jaket kulit adalah salah
satu gaya smart casual yang bisa kamu terapkan. Supaya tetap terlihat rapi, masukkan
ujung kemeja ke dalam celana kalau desainnya cenderung panjang.
Namun jika ujungnya pas atau cenderung pendek, maka
biarkan saja ia terlihat. Intinya, jangan biarkan inner dan outer mu balapan alias lebih panjang dalamannya.
3.
Kaos dan sweater
Malas pakai kemeja tapi tetep pengan keliatan rapi? T-shirt alias kaus dan sweater juga ‘masuk’ ke gaya smart kasual kok. Tapi, bukan sembarang kaus, ya! Pastikan ukurannya pas dan memiliki garis leher bulat atau crewneck. Sweater pun demikian, pilih yang pas di badan serta berkerah bulat.
Gunakan blazer sederhana bersama inner kaos polos
sebagai atasan. Agar tetap nyaman saat cuaca panas, pilih yang terbuat dari campuran
katun dan linen. Namun ketika cuaca sedang dingin-dinginnya, pakailah blazer
berbahan wol merino atau campuran wol dan sutra. Lalu padukan bersama t-shirt atau sweater turtleneck.
4.
Celana panjang kasual
Seperti halnya atasan, kamu juga bisa menghadirkan kesan busana smart casual pada bawahan. Tak perlu memakai celana bahan atau setelan yang terlalu serius. Celana jeans atau chino berpotongan ramping ramping saja susah cukup melengkapi gaya informal tapi tetap rapi.
Tapi, tetap pastikan kalau ukuran celanamu pas,
berwarna netral dan ujungnya bisa dilipat. Hindari celana sobek atau ripped jeans karena akan membuat
penampilanmu terkesan lusuh.
5.
Sepatu
Alas kaki khusunya sepatu dapat memaksimalkan atau justru
merusak penampilan lho. Jadi, pandai-pandailah memadupadankan tiap unsur
outfit, mulai dari atasan bawahan hingga model sepatu. Pastikan tampilannya
tampak serasi dengan outfit serta acara atau kegiatanmu.
Mungkin sneakers terlalu santai tapi sepatu kulit
terlalu formal, maka sepatu loafers bisa jadi jalan tengahnya. Meski demikian,
sneakers putih atau cream bermodel sederhana tetap bisa kamu andalkan. Pilih mana
yang paling cocok saja.
6.
Aksesoris
Selesai memilih outfit, saatnya memberi sentuhan akhir
pada penampilanmu dengan beberapa aksesoris. Kamu bisa melengkapi gaya smart casual dengan ikat pinggang, jam
tangan, leather bag, serta kacamata hitam.
Paduan itu sangat cocok bagi pria maupun wanita untuk menghadirkan
kesan yang lebih berkelas. Sekali lagi, pastikan ukurannya proporsional. Tidak
kekecilan namun juga tidak kebesaran.
Tak perlu menggunakan sabuk berbahan kulit mahal
rancangan desainer ternama. Ikat pinggang berbahan kain atau kulit sintetis
saja sudah cukup. Kalau acara yang akan kamu datangi berlangsung di siang hari,
kacamata hitam adalah opsi terbaik.
Terakhir, ini paling penting sih. Yups, pastikan
rambutmu tertata rapi dan jangan coba-coba memakai topi ya.
Hal yang perlu dihindari dalam
tata busana smart casual
Berikut adalah hal-hal yang perlu
kamu hindari ketika berpakaian dalam konsep smart
casual.
1.
Sebisa mungkin hindari distressed jeans (sengaja
dibuat tua) atau banyak sobekan, celana pendek, atau jogger karena itu terlalu
santai.
2.
Print gambar dan warna mencolok. Karena smart berarti
cerdas memadupadankan busana tanpa kesan berlebihan.
3.
Pakaian terlalu terbuka. Katakan tidak pada atasan
tipis dan menerawang, kaus sleeveless,
atau kemeja yang mengekspose otot.
4.
Baju dengan banyak kerutan dan lipatan. Terlalu
mengganggu untuk tampilan profesional.
5.
Sandal jepit atau croc khususnya model clog.
6.
Busana-busana bernuansa cerah dari atas sampai
bawah.
7.
Aksesori yang funky atau mencolok.
8.
Baju atau sepatu olahraga
9.
Hoodie dan sweatshirt.
10.
Hindari tampilan korporat seperti jas dan dasi kecuali
ingin dipadukan dengan sepatu kets atau flat
shoes.
11.
Rambut acak-acakan, kuku kotor, dan penampilan
seperti belum mandi.