Sebagai istri dari Pangeran
William, penampilan Kate Middleton kerap mencuri perhatian para awak media dan
warga Inggris. Pilihan fashion Catherine Ellizabeth Middleton atau yang labih
akrab dengan sebutan Kate Middleton benar-benar memberikan pengaruh besar terhadap
gaya berbusana masyarakat Inggris. Bahkan hingga memunculkan “The Kate Effect,”
sebuah fenomana yang menggambarkan bagaimana Kate memberi dampak besar terhadap
industri pakaian.
Salah satunya adalah gaya unik
Kate dalam memadukan item fashion buatan desainer (high end) dan produk high street massal (low end) yang harganya jauh lebih terjangkau. Ini memunculkan
sebuah konsep baru yang dikenal dengan istilah high-low fashion.
Apa itu high low fashion? Dan bagaiamana
cara padupadannya? Simak ulasan berikut ini, yuk!
Sesuai namanya, high-low fashion adalah gaya berpakaian yang mengombinasikan item dari dua kategori berbeda yaitu produk buatan desainer mahal (high-end) dan produk ritel atau massal dengan harga lebih terjangkau (low-end). Tujuannya adalah menciptakan penampilan yang tetap modis dan elegan tanpa seluruh outfit harus berharga mahal.
High low fashion juga merujuk pada kombinasi gaya busana formal dan kasual, sehingga menciptakan sebuah penampilan yang modis namun tetap seimbang. Konsep ini menekankan pada kreativitas personal seseorang untuk menciptakan tampilan yang elegan tanpa ketergantungan terhadap produk mahal.
Gaya ini
digemari karena beberapa alasan, seperti:
Inti dari konsep High low fashion ialah memadukan barang mewah buatan desainer dengan item lain yang harganya lebih affordable. Sehingga menciptakan kontras antara visual dan gaya yang terlihat anggun sekaligus modern.
Mode high-low
memungkinkan ekspresi gaya yang lebih personal dan kreatif, karena kamu bebas memilih
pakaian sesuai preferensi individual. Ini merupakan salah satu jalan untuk
menikmati kemewahan mode kelas atas tanpa kesan berlebihan dan menghabiskan
banyak uang.
Bukan
rahasia lagi bahwa orang kini lebih selektif dalam berbelanja. Banyak yang
mulai menyadari bahwa harga tinggi tidak selalu identik dengan nilai yang
sepadan.Di sisi lain, mereka juga tidak ingin sepenuhnya meninggalkan
produk-produk berkualitas premium. Di sinilah high-low fashion menjembatani
dua dunia tersebut.
1. Kontras
yang Terencana
Perbedaan
harga bukan penghalang, tapi justru daya tarik. Padanan antara sepatu desainer
dan celana murah bisa menciptakan kontras yang elegan.
2. Fokus
pada Potongan dan Fit
Penampilan yang menarik lebih
bergantung pada potongan dan kesesuaian, bukan pada harga semata.
3. Investasi
Cerdas
Biasanya,
item mahal dipilih untuk hal-hal yang lebih tahan lama—seperti tas, outerwear,
atau sepatu—sementara item trendi dipilih dari label terjangkau.
4. Estetika
Seimbang
Tidak
berlebihan dan tidak terlalu sederhana. Gaya ini ada di tengah, memadukan dua
sisi dengan penuh pertimbangan
High-low
fashion bukan sekadar tren sesaat. Ia adalah cerminan dari bagaimana kita
menyikapi mode dengan lebih bijak dan kreatif. Lewat perpaduan sederhana namun
elegan ini, siapa pun bisa tampil percaya diri tanpa harus selalu tampil dalam
balutan desainer dari ujung kepala hingga kaki.
Pada
akhirnya, gaya terbaik bukanlah yang paling mahal, tapi yang paling jujur dan
mewakili diri sendiri. Semoga pengetahuan ini bermanfaat, ya!