Kristik atau kruistik merupakan
salah satu jenis sulaman benang yang menghasilkan pola bersilang diatas kain. Teknik
jahit membentuk huruf X ini lebih populer dengan sebutan ‘tusuk silang’ atau cross stitch.
Ciri khas kerajinan kristik berupa susunan dari beberapa jahitan benang yang bersilangan. Seni menghias kain
menggunakan benang ini melahirkan sebuah karya indah dan terkesan nyata. Prinsip
pembuatan kristik yaitu membentuk dua garis ke arah berbeda secara diagonal agar
saling menyilang.
Produk kristik berupa gambar-gambar
sulaman yang kerap dimanfaatkan sebagai hiasan pakaian, perabot rumah tangga
dan dekorasi ruangan.
Seni kristik umumnya diterapkan pada jenis kain khusus dengan struktur anyaman longgar dan membentuk pola kotak-kotak. Ukurannya pun harus sama persis, baik horizontal maupun vertikal sehingga hasil sulaman terlihat seperti pola-pola persegi.
Konon kabarnya, kerajinan kristik sudah ada sejak 2000 tahun silam, lho. Jaman dahulu seni kristik kerap diaplikasikan dalam pembuatan lukisan raja maupun tokoh-tokoh terkenal. Karya-karya kristik menjadi dekorasi ruangan yang cukup populer, khususnya di wilayah Eropa.
Dibalik keindahan karya kristik
rupanya tersimpan beragam fakta unik yang menarik untuk diketahui lho. Apa saja?
Simak ulasan berikut ini yuk!
1.
Pola Sulaman Tertua Di Dunia
Sudah ada sejak ribuan tahun lalu tentu tak heran jika
kristik dicap sebagai salah satu bentuk tertua dari seni menyulam.
·
Kerajinan sulam sangat populer di Eropa Timur
dan Eropa Tengah. Masyarakat setempat gemar membuat karya sulaman kristik
dengan ciri khas pola geometris dan tusuk silang dua dimensi. Menggunakan benang
hitam dan merah serta media berupa kain linen.
·
Pakaian kuno berhiaskan sulaman kristik yang banyak
ditemukan di benua Eropa dan Asia kini menjadi benda bersejarah dan terpajang
rapi di museum-museum etnologi di berbagai negara.
2.
Asal muasal istilah kristik
Istilah kristik sebenarnya berasal dari bahasa Belanda
‘Kruissteek’ atau ‘cross-stich’ dalam bahasa inggris. Kalau diterjemahkan ke
bahasa Indoensia, keduanya sama-sama bermakna ‘setik silang’ alias tusuk
silang.
3. Identik dengan negara Belanda
Nama ‘kristik’ selalu diidentikkan dengan negara Belanda
khususnya busana untuk noni (sebutan bagi wanita keturunan Belanda). Padahal tiap
negara memiliki pola dan ciri khas tersendiri dalam hal seni kristik. Sedangkan
pola kristik yang paling terkenal berasal dari Italia, Celtic, Ukraina dan
Irlandia.
4. Karya Kristik tertua
Hasil kerajinan kristik tertua di dunia ditemukan pada
tahun 1653 di Pilgrim Hall, Massachusetts, Amerika Serikat. Sulaman tersebut dibuat
oleh Loara Standish, anak Perempuan Kapten Myles Standish yang saat itu menjabat
sebagai penasihat militer Kerajaan Inggris.
5.
Sejarah Kristik di Indonesia
Orang Indonesia baru mengenal seni kristik pada masa
jaman kolonial Belanda. Seni menyulam satu ini kerap dijadikan aksen hias
perlengkapan rumah seperti taplak meja, pajangan, dan sarung bantal.
6.
Peralatannya sederhana dan prosesnya terbilang
mudah
Kristik termasuk seni menyulam yang mudah dikerjakan
dan tidak membutuhkan perlengkapan khusus. Sulaam kristik bisa dikerjakan pada kain
yang bentuknya menyerupai jaring hanya dengan beberapa peralatan sederhana
seperti benang, jarum kristik dan pemidangan.
·
Bahan kain
Jenis bahan kain yang umum digunakan sebagai media sulam diantaranya yaitu kain strimin, kain aida dan kain linen. Kristik juga bisa dikreasikan di atas kanvas plastik maupun kasa yang kerap dimanfaatkan untuk kotak tisu, kotak perhiasan serta hiasan dinding.
Baca Juga:
Apa Itu Kain Aida?
·
Benang
Biasanya seniman
kristik mengandalkan benang wol dan benang sulam berbahan katun atau rayon dalam
proyek mereka. Tak sedikit juga yang menambahkan benang matalik dan emas untuk
memperindah karya kristik. Macamnya pun ada banyak, dari yang lokal maupun import.
Benang sulam import
yang paling sering dipakai yakni DMC dan Anchor (berisi 6 helai benang).
Sementara benang lokah umumnya hanya 1 helai dan lebih tebal.
·
Jarum kristik
Sedangkan tipe
jarumnya ialah jarum tapestry yang berujung tumpul dengan mata jarum besar agar
bisa dilewati beberapa helai benang sekaligus.
·
Pemidangan
Pemidangan atau
hoop adalah alat pembentang bidang kain yang berbentuk bulat atau persegi. Fungsinya
untuk menahan kain atau media sulam agar tidak kusut dan merusak keindahan hasil
sulaman.
·
Gunting
Sebaiknya
funakan gunting cekris atau gunting khusus benang yang lebih runcing. Ya,
walaupun tetap tak ada salahnya memakai gunting besar biasa. Tapi pekerjaan sulam
ini cukup rumit sehingga dibutuhkan peralatan yang praktis.
·
Washable Spidol
Tentu akan lebih
sulit jika memulai proyek sulam tanpa adanya pola. Dalam hal ini kamu bisa
menggunakan washable spidol yang tintanya bisa dicuci untuk membuat kotakan
grid pada kain.
Itu dia sejumlah fakta unik tentang
sulaman kristik yang wajib kamu tahu. Prosesnya tampak sederhana, tapi untuk
menciptakan sebuah karya yang tampak nyata tentu dibutuhkan kreatifitas dan kejelian.
Gimana nih, Sobat Bahankain tertarik untuk mencoba?