Sebelum munculnya merk bahan-bahan pemutih pakaian, banyak orang menggunakan blau atau blawu untuk memperbaiki warna baju putih yang mulai menguning. Blau cuci adalah zat padat berwarna biru tua yang dulunya biasa digunakan untuk membersihkan benda dari noda.
Pada dasarnya blau akan memberi warna biru. Namun dengan modifikasi teknik tertentu, warna biru pucat justru menciptakan efek “cerah” atau lebih tepatnya warna putih optik pada baju putih. Lantas, apa itu blau? Dan bagaimana penggunaannya? Simak ulasan berikut ini yuk!
Blau dikenal sebagai kapur tohor atau kapur putih adalah bahan pemutih pakaian tradisional berwarna biru. Ada jenis blau berbentuk padat dan ada pula yang berupa serbuk. Meski berbeda wujud, tapi keduanya sama-sama dibuat dari biang blau atau pigmen warna biru, tepung soda (sodium citrate) dan tepung sagu.
Biasanya menggunakan pigmen prussian blue yang merupakan senyawa kompleks dari besi. Blau terbukti ampuh mengangkat noda berkat adanya kandungan garam sodium sitrat. Kesan biru memberikan efek bersih dan lebih cerah dibandingkan zat pemutih yang hanya berupa cairan bening maupun bubuk berwarna putih.
Sifat pembersihan dan efek pemutihan pada pakaian akan mengubah warna menjadi putih tanpa mengikis serat kain. Serbuk blau dinilai lebih ramah lingkungan dibanding bahan kimia pemutih modern. Namun tetap dengan catatan penggunaan dalam batas yang wajar.
Penggunaan zat warna blau untuk memutihkan pakaian dikenal sebagai teknik blueing atau bluing. Metode ini sudah digunakan selama berabad-abad untuk memperbaiki look kain maupun busana putih dan menjaga kecerahannya. Proses blueing dilakukan dengan menambahkan zat warna biru dalam jumlah sangat kecil ke cucian guna mengimbangi perubahan warna yang ada.
Mekanisme blueing didasarkan pada teori komplementer, dimana warna kuning adalah komplementer dari biru dalam roda warna. Ketika baju berwarna putih dicuci berulang kali, mereka cenderung menjadi kusam atau menguning. Hal itu tentu disebabkan oleh beragam faktor seperti paparan noda, keringat atau minyak tubuh maupun residu deterjen yang digunakan selama pencucian.
Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam proses pemutihan baju menggunakan blau, diantaranya yaitu:
1. Persiapan
Pertama-tama, buatlah larutan dengan cara mencampurkan blau (kapur tohor) dan air hangat. Pastikan larutan tercampur secara sempurna.
2. Perendaman
Setelah itu, rendam pakaian yang hendak diputihkan ke dalam larutan blau lalu rendam selama beberapa jam. Tergantung seberapa intens warna putih yang diinginkan.
3. Pencucian
Larutan blueing juga bisa ditambahkan pada bilasan terakhir dalam proses pencucian. Proses ini dilakukan setelah pembilasan, dimana deterjen sudah benar-benar bersih.
4. Pembilasan akhir
Terakhir, pakaian dibilas menggunakan air bersih untuk menghilangkan kelebihan warna biru dan memastikan tidak ada sisa residu yang tertinggal.
Alasan utama kenapa orang cenderung menggunakan blau adalah sifat dan kandungannya yang tidak merusak serat. Blau juga tidak mengandung senyawa aktif seperti yang ada pada sabun, deterjen atapun merk-merk pemutih lain.
Blau tidak membahayakan selama penggunaannya masih dalam batas wajar. Sebab, limbah dari penggunaan blau yang terlampau pekat dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan kandungan oksigen di dalam air.
Itu dia penjelasan tentang blau yang selama ini umum digunakan sebagai pemutih pakaian. Terbukti bahwa, zat warna ini memegang peran penting dalam perkembangan industri tekstil maupun fesyen.